Kapal hilang di perairan Kaltim, 2 nelayan ditemukan di laut dalam kondisi selamat
"Informasi itu kami terima dari Polair Tolitoli, sekitar jam 3.17 sore tadi. Ditemukan 2 korban atas nama Marten dan Jakaria, diduga korban di perairan Tanjung Mangkalihat," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, dalam keterangannya, Jumat (16/2) sore.
Dua dari 6 nelayan yang tenggelam di perairan Tanjung Mangkalihat, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dikabarkan ditemukan selamat. Kedua nelayan itu terseret arus hingga perairan laut Sulawesi di Tolitoli.
Kedua nelayan yang dikabarkan selamat itu adalah Marten dan Jakaria, warga Sangatta, Kutai Timur. Mereka kini dalam penanganan kepolisian Tolitoli.
-
Apa yang ditemukan di lokasi dugaan Kapal Nabi Nuh? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa kapal terlihat melayang? Sering kali, ilusi Fatamorgana menghasilkan gambar yang terbalik yang menampilkan penampakan aneh saat berada di laut.
-
Di mana kapal nelayan yang ditumpangi para PMI terbalik? Nah, kapal nelayan yang tenggelam ini bermutan di dalamnya seberat 29 ton terbalik pada pagi hari di perairan yang terletak sejauh 68 kilometer di selatan pulau daerah Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan," ucapnya.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
"Informasi itu kami terima dari Polair Tolitoli, sekitar jam 3.17 sore tadi. Ditemukan 2 korban atas nama Marten dan Jakaria, diduga korban di perairan Tanjung Mangkalihat," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, dalam keterangannya, Jumat (16/2) sore.
Octavianto menerangkan, kendati demikian, informasi tersebut masih harus dikonfirmasi lebih jauh oleh tim Basarnas. "Sedang kami konfirmasi lebih detail, dari Basarnas di Balikpapan dan di Palu di Sulawesi Tengah, terkait penemuan korban itu," ujar Octavianto.
Dijelaskan Ovtavianto, kedua korban Marten dan Jakaria, ditemukan dalam kondisi selamat. "Untuk kepastian, kita akan rilis lebih rinci kemudian, setelah informasi itu benar-benar terkonfirmasi oleh Basarnas," tambahnya.
Pencarian hari ini sudah hari keenam operasi SAR gabungan Basarnas, Polair dan TNI AL. Sejak kemarin, radius pencarian memang diperluas karena diperkirakan 6 korban nelayan terbawa arus hingga ke Gorontalo, Palu, dan utara Sulawesi, bahkan ke perairan Filipina.
"Sementara, jaringan telekomunikasi sangat minim," tutup Octavianto.
Diketahui, kapal nelayan bermuatan 7 orang, berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sangatta, Jumat (9/2) ke Tanjung Mangkalihat mencari ikan. Masuk Minggu (11/2) dini hari sekira pukul 02.00 Wita, diduga penerangan minim, kapal ditabrak tugboat, hingga hancur dan tenggelam.
Sukri (57), nelayan selamat dari peristiwa maut di perairan itu, berhasil diselamatkan kapal nelayan lainnya. Sedangkan 6 temannya hilang. Nama Jakaria dan Marten, memang masuk dalam daftar nama 6 nelayan yang hilang.
Baca juga:
Melihat proses pemijahan buatan ikan trout di Makedonia
Menteri Susi sebut 75 persen kapal cantrang di Rembang beroperasi tak sesuai dokumen
229 Kapal nelayan Tegal setuju tinggalkan cantrang, KKP raup PNBP Rp 4 miliar
2 Nelayan di Minahasa Utara dilaporkan hilang, diduga perahu dihantam badai
Nelayan Sumut minta pemerintah tindak pengguna pukat trawl
Dampak gerhana bulan terlama abad ini pada 31 Januari 2018
Basarnas dan TNI AL selamatkan 4 nelayan di laut Kaltara akibat kapal mati mesin