Kapal Terbalik Diterjang Ombak, Ayah dan Anak di Gunungkidul Dinyatakan Hilang
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko Bayu Sagara mengatakan, dua awak kapal yang hilang adalah Pujiono (41) dan Deni Setiawan, warga Nglaban, Jepitu, Girisubo, Gunungkidul. Keduanya adalah ayah dan anak.
Kapal nelayan yang sedang berlayar di Pantai Watu Lumbung, Gunungkidul terbalik karena dihantam ombak, Selasa (26/11). Terbaliknya kapal dengan nama lambung 'Dinda Bestari' ini menyebabkan dua awak kapal yang menungganginya hilang.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko Bayu Sagara mengatakan, dua awak kapal yang hilang adalah Pujiono (41) dan Deni Setiawan, warga Nglaban, Jepitu, Girisubo, Gunungkidul. Keduanya adalah ayah dan anak.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
Sunu menerangkan kecelakaan laut yang menimpa ayah dan anak ini bermula saat keduanya bersama Gusaji (51) warga Malang, Jatim tengah berlayar mencari ikan. Ketiga berangkat menebar jaring di laut sekitar pukul 11.30 WIB.
"Saat berlayar ini, menurut keterangan Gusaji sempat dihantam ombak sebanyak tiga kali. Hantaman ombak membuat ketiga nelayan itu terhempas dari kapalnya," ujar Sunu saat dihubungi, Selasa (26/11).
Saat terhempas ombak ini, sambung Sunu, Gusaji berhasil berenang meraih kapal yang terbalik. Sedangkan korban Pujiono berusaha menolong anaknya, Deni yang terombang-ambing di lautan.
"Dari keterangan saksi (Gusaji) kedua orang korban tak kuat berenang dan akhirnya tenggelam. Sedangkan saksi berhasil berenang ke pantai dan ditolong warga. Saksi pun kemudian melaporkan hilangnya dua korban ke SAR Satlinmas," ungkap Sunu.
Sunu menerangkan mendapatkan laporan itu, tim SAR Satlinmas I pun segera mengerahkan personel untuk melakukan pencarian terhadap korban. Sebanyak dua kapal jukung dikerahkan untuk mencari korban.
"Dari sekitar lokasi kami menemukan kapal milik korban yang terbalik. Selain itu kami juga menemukan sebuah tas milik korban. Hingga saat ini korban belum kami temukan," urai Sunu.
Sunu menambahkan saat ini kapal milik korban telah berhasil dievakuasi. Kapal saat ini ditempatkan di Pantai Nampu, Gunungkidul.
"Kami melakukan pencarian bersama dengan pihak kepolisian dan Tagana. Pencarian korban dilakukan dengan mengerahkan kapal dan juga mengerahkan personel mencari di darat. Tim di darat ini memantau dari sejumlah titik tebing di sekitar lokasi kapal terbalik," pungkas Sunu.
Baca juga:
Kapal Elisa Putri Terhempas di Pantai Sancang, Satu Nelayan Hilang
Kapal Tenggelam Disambar Petir di Nias Selatan, 1 Nelayan Meninggal, 4 Hilang
Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Teluk Bengali, 122 Penumpang Selamat
Perahu Nelayan Terbalik di Pantai Selatan Garut, Satu Warga Meninggal
Kapal Terbelah Dua Diterjang Ombak, Nelayan Sukabumi Hilang di Laut Tasikmalaya
1 Orang Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Tanjung Priok