Kapendam Kasuari: Pelaku Penyerangan Anggota TNI di Maybrat KNPB Bukan KST
KNPB kini mulai melakukan penyerangan. Salah satunya dilakukan oleh kelompok dipimpin Manfet Fatem.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron memastikan kelompok penyerang Pos komando rayon militer (Posramil) persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat adalah Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Sebelumnya, pelaku penyerangan disebut-sebut sebagai Kelompok Separatis Teroris atau KST. Dalam insiden penyerangan itu, empat prajurit TNI gugur.
Dia menjelaskan pola gerakan KNPB saat ini. KNPB kini mulai melakukan penyerangan. Salah satunya dilakukan oleh kelompok dipimpin Manfet Fatem.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
"KNPB sudah jelas kan mereka sebelum melaksanakan penyerangan itu kan mereka rapat persiapan penyerangan di kantor sekretariat KNPB. Dulu itu KNPB kan bilangnya perjuangannya lewat politik kan, ternyata tidak. Sekarang sudah dengan senjata," kata Hendra saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/9).
Hendra menegaskan, mereka yang melakukan penyerangan Posramil bukanlah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ataupun Kelompok Sparatis Teroris (KST).
"Karena pasca kejadian itu kita kumpulkan keterangan, sudah kita baca bahwa itu memang KNPB," tegasnya.
TNI mengaku sudah mengantongi nama-nama anggota KNPB. Termasuk para pelaku penyerangan. Dia menyebut ada sekitar 20 nama pelaku penyerangan yang sudah dikantongi. Jumlah pelaku kemungkinan bisa bertambah.
"Kemarin sudah ada bukti-bukti lengkap sudah langsung kasih pernyataan KNPB. Jadi tidak KKB," jelasnya.
Sepak Terjang Kelompok Manfet Fatem
Hendra membeberkan sepak terjang kelompok Manfet Fatem. Tak hanya mengancam membunuh warga, mereka juga kerap menghasut warga. Terutama jika dilakukan pembangunan proyek di wilayah sekitar warga.
"Mengancam masyarakat agar menghambat pembangunan. Contohnya misalnya ada pembangunan proyek jalan. Bukan mereka yang maju tapi mengancam masyarakat agar masyarakat datang ke proyek tersebut menuntut hak wilayah," katanya.
Selain itu, mereka juga menghasut masyarakat agar tidak menuntut ilmu. Anak-anak dihasut agar tidak sekolah. "Anak-anak yang sekolah dihasut untuk tidak sekolah, kemudian diancam," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Kelompok yang disebut-sebut berseberangan ideologi dengan NKRI. Nyoman mengatakan, wilayah sekitar Pos Koramil Persiapan Kisor dulunya memang turut dipengaruhi oleh beberapa kelompok ini.
"Wilayah itu jujur sebelumnya dipengaruhi kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan NKRI," katanya dalam konferensi pers di Makodam XVIII Kasuari, Kamis (2/9) siang.
Nyoman menduga alasan penyerangan itu dilakukan karena rasa iri kepada para TNI di sana yang telah berhasil mengambil hati warga sekitar dan mengubah situasi daerah menjadi lebih baik.
"Dan dengan situasi saat ini (kontribusi TNI) masyarakat begitu antusias, mereka siap untuk membangun kampungnya dan sebagainya dekat dengan TNI," ujarnya.
"Nah mungkin ini mereka (pelaku) ada sedikit tidak puas dan iri atau sebagainya yang akhirnya menyerang," lanjutnya.
Baca juga:
Petugas Gabungan Ungkap Kendala Buru Pelaku Penyerangan Posramil di Maybrat
TNI Beberkan Sepak Terjang Kelompok Manfet Fatem: Menghasut dan Mengancam Warga Papua
Pangdam Cenderawasih: 5 Senpi Milik 2 Anggota KST Berasal dari Papua Nugini
Pangdam Cenderawasih: 5 Senpi KSB Buatan Amerika Serikat Berasal dari Papua Nugini
Usai Penyerangan Posramil, Warga Maybrat Mengungsi karena Diancam Dibunuh KKB