Kapolda Metro belum bisa pastikan ledakan di Tanah Abang itu bom

Hal itu karena sumber ledakan tidak memiliki detonator atau rangkaian kabel layaknya sebuah bom rakitan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, ledakan yang terjadi di Jalan Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat, bukan berasal dari ledakan tabung gas. Unggung menjelaskan, ledakan tersebut diduga dari alat peledak yang ditemukan di lokasi.

"Kita temukan bungkusan dari plastik dalamnya ada bubuk tapi kita dalami apakah black powder atau bukan. Ledakan itu bukan kompor," kata Unggung, saat di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (8/4).

Unggung mengatakan, usai ledakan tersebut petugas Puslabfor menemukan sebuah lobang berdiameter 30 centimeter yang diduga tempat ledakan terjadi. Selain itu, dari pemeriksaan menyeluruh di lokasi, polisi berhasil menemukan beberapa barang bukti.

"Di kamar berbeda kami temukan yang masih utuh. Ada tiga kantong kresek yang mana isinya ada 14 alat peledak ada yang isi 8 jadi total 49 itu yang masih utuh," paparnya.

Unggung mengaku, alat peledak tersebut belum bisa dikatakan sebagai bom karena tidak memiliki detonator atau rangkaian kabel layaknya sebuah bom rakitan.

"Masih diselidiki. Karena kalau bom ada detonator, sumbu ledak, tapi ini tidak ada. Kayak petasan banting. Jadi penggunaannya dilemparkan berbenturan jatuh dan baru meledak seperti petasan banting," pungkasnya.

Baca juga:
Ini kronologi lengkap ledakan di Tanah Abang
Ini barang bukti yang disita polisi dari ledakan di Tanah Abang
Suara ledakan di Tanah Abang cuma sekali tapi kencang & berasap
Tiga korban ledakan di Tanah Abang dibawa ke RS Polri
Tanah Abang geger ada ledakan, Haji Lulung ikut tinjau lokasi
Wakapolri: Ledakan Tanah Abang bukan bom rakitan, mercon banting
Korban ledakan Tanah Abang di RS Pelni dijaga ketat