Kapolri ungkap motif pelaku bom Surabaya
Lebih jauh, Kapolri menambahkan jika di Indonesia sendiri aksi dipicu oleh sejumlah pimpinan kelompok mereka yang sudah dibekuk Densus 88.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap kelompok teroris yang meledakan bom di tiga gereja di Surabaya adalah JAD (Jamaah Ansharut Daulah) dan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid). Motifnya mulai dari terpojoknya ISIS di Suriah hingga kerusuhan yang baru saja terjadi di rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
"Pertanyaannya ini kelompok mana. Ini tidak lepas dari JAD dan JAT yang merupakan afiliasi dari ISIS. Ini di Indonesia pemimpin mereka Aman Abdurahman yang sekarang masih ditahan di Mako Brimob," ungkap Kapolri kepada wartawan di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (13/5).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
"Memang aksi ini diduga yang pertama tingkat internasional. ISIS yang sudah ditekan oleh kekuatan-kekuatan baik dari barat, Amerika dan lain-lain sehingga keadaan terpojok," jelasnya.
"Kemudian memerintahkan semua jaringan termasuk yang sudah kembali ke Indonesia untuk melakukan serangan. Termasuk di London saat ini juga terjadi aksi teror dengan menggunakan pisau," tuturnya.
Lebih jauh, Kapolri menambahkan jika di Indonesia sendiri aksi dipicu oleh sejumlah pimpinan kelompok mereka yang sudah dibekuk Densus 88.
"Aman Abdurahman masih ditahan di Mako Brimob, yang bersangkutan selain terlibat kasus pelatihan militer di Aceh juga peristiwa Bom Thamrin. Salah satu dalang aksi teror di 2016 itu. Sehingga yang bersangkutan diproses kasus bom Thamrin," beber Kapolri.
Setelah Aman Abdurrahman diciduk, ada sosok lain pemimpin kelompok tersebut. Yakni Zainal Anshori. "Setelah mereka (Aman Abdurrahman) diproses, diganti sosok lain Zainal Anshori pimpinan JAD Jatim. Namun, dia juga ditangkap dalam kaitan menyelundupkan senjaata ke Filipina," lanjut Kapolri.
Karena Aman dan Zainal sudah diciduk Densus, muncul reaksi untuk melakukan pembalasan.
"Kemudian kelompok ini mulai bereaksi untuk membalas. Salah satunya dengan membuat kerusuhan di Mako Brimob, jadi bukan sekadar makanan pemicunya. Peristiwa di Mako Brimob membuat kelompok, sel-sel lain yang memang mereka sudah panas bertambah panas. Karena sudah ada instruksi ISIS di Suria maupun pimpinan tertangkap mereka mengambil momentum pembalasan."
Baca juga:
Kapolri bertolak ke Surabaya pantau bom di tiga gereja
Menengok dampak ekonomi akibat teror bom di 3 gereja di Surabaya
Gatot Nurmantyo sebut pelaku teror bom Surabaya biadab dan merusak citra Islam
Khawatir jadi lone wolf, 6 buronan teroris di Sumsel terus dipantau
Libatkan TNI dan BIN, Polri akan operasi bersama tangkap sel JAT dan JAD
Investor diminta tak ambil aksi berlebihan akibat teror bom Surabaya