Kapolsek Torgamba Ribut dengan Anggota, Protes Suara Lato-Lato hingga Rumah Dinas
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Torgamba AKP Luhut B Sihombing ribut dengan anggotanya yakni Bripka Revo Sitorus. Video keribuan tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, istri keduanya juga tampak adu mulut dengan hebat.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Torgamba AKP Luhut B Sihombing ribut dengan anggotanya yakni Bripka Revo Sitorus. Video keribuan tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, istri keduanya juga tampak adu mulut dengan hebat.
Dikutip dari sejumlah video yang beredar, Luhut yang mengenakan kaos polos warna hijau protes dengan suara lato-lato yang diduga dimainkan oleh anak Revo.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Anak kau ribut-ribut main apa itu saya diam. Lato-lato ribut, saya pun diam," kata Luhut dalam video yang beredar, dikutip merdeka.com pada Rabu (15/3).
Di detik durasi video selanjutnya, Luhut diduga mengancam akan mengusir keluarga Revo dari rumah dinas di kompleks asrama Polres Torgamba yang ditempatinya.
Merespons ucapan Luhut, Revo menjelaskan bahwa dia dan keluarganya menempati rumah dinas tersebut seizin Kapolsek sebelumnya.
"Aku izin dari kapolsek sebelumnya (menempati rumah dinas)," jawab Bripka Revo.
Kemudian, Luhut mempertanyakan kepada Revo terkait izin penempatan rumah dinas di asrama Polsek Torgamba itu. "Mana permohonan kau? Sudah kau buat? Ya memang enggak ada. Dari mana izinnya? Sekarang siapa kapolseknya?" ujar Luhut.
Tak sampai di situ, istri Luhut juga turut adu mulut dengan pasangan Revo. "Tahu diri kau," kata istri Luhut kepada pasangan Revo.
Menyikapi persoalan ini, Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan cekcok itu terjadi karena salah paham.
"Itu salah paham," kata Hadi kepada wartawan, Selasa (14/3).
Hadi menjelaskan, pertengkaran itu terkait penempatan rumah dinas. Awalnya, Revo bertugas di Polsek Torgamba yang berada di wilayah hukum Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel).
Setelah Polres Labuhanbatu diresmikan. Revo pun pindah tugas sebagai anggota Polres Labuhanbatu Selatan.
"Di mana status Revo adalah anggota polres. Kapolsek meminta pindah asrama. Rumah yang ada di asrama itu akan digunakan oleh anggota Polsek Torgamba lain," jelasnya.
Menurut Hadi, kedua polisi yang bertengkar itu telah dipanggil Kapolres Labuhanbatu Selatan AKBP Catur Sungkowo. Keduanya pun telah saling memaafkan dan berakhir damai.
"Sudah diselesaikan kapolres mereka. Saling memaafkan dan prinsipnya mereka mengetahui aturannya," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Labuhanbatu Selatan AKBP Catur Sungkowo menjelaskan kedua sudah saling memaafkan.
"Sebenarnya tidak ada masalah cuma hanya perselisihan paham saja. Terkait itu kami dari Polres Labuhanbatu Selatan memohon maaf," ucap Catur Sungkowo, Selasa (14/3).
Catur memastikan tidak ada intimidasi Luhut terhadap Revo seperti narasi yang beredar terkait video cekcok itu.
"Jika ada salah paham yang melihat itu, seperti intimidasi, itu tidak ada. Murni hanya salah paham," terangnya.
Catur menjelaskan, perselisihan itu dipicu permasalahan rumah dinas. Saat itu Luhut meminta agar Revo untuk pindah dari asrama Polsek Torgamba setelah pindah tugas ke Polres Labuhanbatu Selatan.
"Itu berawal dari masalah rumah dinas. Karena rumah dinas di Polsek Torgamba terbatas, jadi kebetulan Revo asalnya bertugas di Polsek Torgamba. Namun mendapat tugas di Polres Labuhanbatu Selatan. Rumah dinas tersebut akan ditempati oleh anggota yang lain, karena terbatas, ada tujuh. Tapi yang bisa ditempati hanya empat," jelasnya.
Namun keduanya malah cekcok. Istri mereka juga turut terlibat dalam keributan itu.
"Terkait hal tersebut, mungkin kapolsek mengimbau kepada beliau (Revo) untuk segera pindah dari asrama tersebut. Mungkin karena keterbatasan dan butuh waktu sehingga belum terealisasi," ujarnya.
Menurut Catur, kedua anggota polisi yang terlibat cekcok mulut itu akan dibina untuk diberikan arahan dan teguran.
"Sementara kami mau mengumpulkan informasi apa yang terjadi. Masalahnya hanya terkait rumah dinas saja," tandasnya.
(mdk/cob)