Karhutla di Kalsel Sebabkan Kasus Ispa Meningkat, Tim Gabungan Diturunkan
Karhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Karhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Karhutla di Kalsel Sebabkan Kasus Ispa Meningkat, Tim Gabungan Diturunkan
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berdampak serius. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah menuturkan kasus infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) meningkat. Tim gabungan dikerahkan untuk menanggulangi kebakaran.
"Bahkan kasus gangguan pernapasan atau ISPA di Kalimantan Selatan meningkat, serta sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru sempat tertunda," kata Andi kepada wartawan di Posko Karhutla kawasan Guntung Damar, Banjarbaru, Rabu kemarin.
- Ini 5 Janji Ganjar-Mahfud kepada Pengusaha Baru Jika Terpilih di Pilpres 2024
- Ketahui Skala Prioritas Biar Kehidupan Bisa Lebih Tertata, Simak Ada Apa Saja Ya?
- Dua Kali Gagal Nikah, Begini Keteria Pria yang Diharapkan Olla Ramlan 'Wangi dan Bekerja'
- KSP soal Usulan Bawaslu Pilkada 2024 Ditunda: Pemerintah Tetap Ikut Skenario Undang-Undang
Tim Satgas Karhutla terdiri dari Pemerintah Provinsi Kalsel, KLHK, Kementan, TNI-Polri, BPBD dibantu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Mereka berjibaku memadamkan api.
"Memang kebakaran banyak terjadi di kawasan lahan tidak produktif seperti kawasan gambut di sekitar kawasan ring satu bandara. Namun jika dibiarkan, bisa menganggu lahan produktif seperti perkebunan sawit. Itu sebabnya dari awal tim satgas karhutla berkomitmen bahu membaku menjaga api tidak merembet ke mana-nama termasuk lahan perkebunan," ujar Andi.
Andi melanjutkan, Kementan telah menyiapkan bantuan berupa 50 unit pompa air portabel untuk membantu satgas dan masyarakat memadamkan api.
"Saya juga telah menelepon Ketua Umum GAPKI untuk ikut menyumbang pompa portable. Mudah-mudahan jumlah sumbangannya bisa lebih. Mungkin 100 unit pompa air portabel," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua GAPKI Kalsel Eddy S Binti memastikan, pihaknya selalu siaga membantu pemerintah. Bahkan dukungan tidak hanya sebatas menyiapkan pompa air portabel.
"Kami juga membangun posko Karhutla GAPKI dan Disbunnak. Di posko tersebut disiagakan enam fire fighter, enam unit portable fire pump, 12 roll fire hose 1,5" 6 nozzle 1,5", serta peralatan penunjang seperti APD," kata Eddy.
Menurut Eddy, sejak awal isu El Nino, perkebunan sawit pada anggota GAPKI di Kalsel telah mengaktifkan satgas karhutla di masing-masing perusahaan.
"Satgas juga membantu menyosialisasikan kepada masyarakat setempat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta membantu jika terjadi kebakaran di konsesi masyarakat," terang Eddy.
Keberadaan satgas Karhutla sangat efektif dalam mengawasi dan mengendalikan kebakaran lahan. Satgas perusahaan melakukan patroli dan upaya pencegahan kebakaran di lahan kebun dan lahan di sekitar kebun, dengan penyiapan sarpras PMK serta pengisian air embung-embung dan penutupan pintu-pintu air drainase.
Eddy memastikan, karhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak termasuk swasta. Apalagi, berdasarkan Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 3 Oktober 2023, kawasan terbakar tercatat mencapai lebih dari 24.588 hektare.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono memastikan, hingga saat ini, tidak ada konsesi kebun sawit milik anggota yang terbakar.
Sejak tahun 2020, GAPKI telah membuat imbauan bagi anggotanya untuk membantu pemerintah mencegah kebakaran lahan. Salah satunya meminta perusahaan anggota untuk mengaktifkan satgas karhutla di masing-masing perusahaan.
"Satgas ini bekerja 24 jam memantau keberadaan titik api termasuk di lahan masyarakat sekitar kebun. Ini sebabnya hingga kini kebakaran di konsesi kebun sawit anggota GAPKI nihil," pungkasnya.