Kasad Minta Kedepankan Praduga Tak Bersalah Soal Dugaan Enzo Terpapar Radikalisme
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa angkat bicara mengenai isu Enzo Zenz Allie, taruna akademi militer diduga terpapar radikalisme. Andika meminta agar semua pihak mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada Enzo.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa angkat bicara mengenai isu Enzo Zenz Allie, taruna akademi militer diduga terpapar radikalisme. Andika meminta agar semua pihak mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada Enzo.
Andika menerangkan, saat seleksi masuk ke akademi militer, secara parameter Enzo dinyatakan lolos. TNI masih melakukan pendalaman terhadap dugaan Enzo terpapar radikalisme.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang memimpin pertemuan TNI dan pejuang Aljazair? Delegasi TNI bertemu Kolonel Houari Boumedienne, panglima perang perlawanan Aljazair.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Kita tidak boleh berpretensi. Kita harus ada praduga tidak bersalah. Kita tidak melihat orangtua (dari Enzo) atau siapa, tetapi yang penting dirinya. Dalam pemeriksaan parameter tes yang kami lakukan, yang bersangkutan oke. Tapi kami juga memahami mungkin ada pendalaman, jadi kita akan lakukan terhadap semuanya bukan hanya kepada dia (Enzo)," ujar Andika di UGM, Jumat (9/8).
Mantan Komandan Paspampres ini menuturkan, dalam proses seleksi, media sosial juga dipakai untuk melihat rekam jejak seorang calon anggota TNI. Namun rekam jejak dari penelusuran di media sosial hanya menjadi salah satu variabel dari banyak variabel lainnya yang harus dilihat.
"Itu pasti, (medsos) pasti menjadi salah satu bahan penilaian kami. Walaupun itu juga kan tidak bisa serta-merta kemudian membuat judgement atau penilaian kita terhadap yang bersangkutan. Itu salah satu variabel saja," tegas Andika.
Proses yang harus dilalui Enzo untuk menjadi anggota TNI masih panjang. Pendidikan yang ditempuh seorang taruna Akmil adalah empat tahun. Sedangkan saat ini Enzo baru saja masuk.
Andika meminta kepada semua pihak untuk menunggu hasil pemeriksaan internal dari TNI terkait Enzo. Kasad tidak ingin buru-buru memberi kesimpulan soal dugaan Enzo terpapar radikalisme.
"Kita lihat (hasil pemeriksaan) nanti. Karena hasilnya kan belum ada. Lebih baik kita lihat hasilnya nanti gimana. Siapa tahu dia (Enzo) bagus. Kan kita belum tahu nih. Jadi hipotesis ini kita tunggu saja dulu," katanya.
Baca juga:
Kasad Sebut Keputusan Terkait Enzo Zenz Allie Tunggu Hasil Pemeriksaan Internal
Pakar Nilai Tak Tepat Taruna TNI Enzo Dikaitkan Radikal Gara-Gara Bendera
Nama Enzo Zenz Allie Disorot, Inilah Penjelasan Lengkap TNI
Tanggapan Mantan Kepala Sekolah, Enzo Disebut-sebut Terpapar Radikalisme
Menhan Soal Kabar Enzo Terpapar Radikalisme: Kalau Benar Saya Suruh Berhenti !