Kasus Difteri di Garut Landai tetapi Capaian Vaksinasi Baru 74 Persen
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat kasus wabah difteri yang banyak ditemukan di Kecamatan Pangatikan sudah terkendali. Meski begitu, cakupan vaksinasi di sana baru mencapai 74 persen.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat kasus wabah difteri yang banyak ditemukan di Kecamatan Pangatikan sudah terkendali. Meski begitu, cakupan vaksinasi di sana baru mencapai 74 persen.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan bahwa hampir seluruh pasien yang sebelumnya dinyatakan suspek dan positif difteri sudah selesai menjalani perawat dan kembali ke rumahnya masing-masing.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Kapan penyakit tipes biasanya terjadi? Beberapa ciri tipes ringan pada orang dewasa berlangsung selama tiga hingga empat minggu, atau lebih. Intensitas gejala tipes ringan juga sangat bervariasi, seperti demam dan tubuh terasa lemas.
-
Apa yang dimaksud dengan difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Apa itu penyakit langka? Penyakit langka adalah penyakit yang jumlah penderitanya sangat sedikit, yaitu kurang dari lima orang dari 100.000 orang penduduk. Ada banyak jenis penyakit langka yang telah diidentifikasi, yang sebagian besar bersifat genetik, kronis, dan mengancam jiwa.
-
Apa saja gejala utama sindrom kaki gelisah? Gejala utama sindrom ini melibatkan sensasi tidak nyaman, seperti rasa geli, kesemutan, atau perasaan bergerak terus-menerus di kaki.
-
Apa saja jenis-jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
"(Difteri) Alhamdulillah sekarang sudah melandai, semoga sudah dan terus mereda," kata Leli, Jumat (31/3).
Leli menjelaskan bahwa hingga Jumat ini, total kasus difteri di Garut mencapai 14 orang terkonfirmasi positif dan 41 suspek. "Dari jumlah tersebut meninggal dunia, satu dalam perawatan di rumah sakit, dan sisanya dinyatakan negative atau sembuh," jelasnya.
Walau begitu, diakui Leli, hingga saat ini Dinas Kesehatan terus maksimal melakukan vaksinasi outbreak response immunization (ORI) di Kecamatan Pangatikan. Langkah tersebut dilakukan karena wilayah tersebut yang terbanyak kasus difteri.
"Di Pangatikan, cakupan vaksinasi ORI tahap pertama baru mencapai 74 persen sampai 28 Maret kemarin. Kalau data, jumlah sasaran mencapai 10.545 orang, atau masih ada sekitar 3.00 anak yang masih harus divaksinasi ORI," ungkapnya.
Dia memastikan bahwa kegiatan vaksinasi ORI akan tersebut dilakukan. "Meski bulan puasa kita akan lanjut yang sasarannya anak-anak," ucapnya.
Setelah tahap pertama mendekati target, Leli menyebut bahwa Dinas Kesehatan akan melakukan tahap dua. "Kemungkinan yang tahap dua itu setelah lebaran akan dimulainya," pungkas Leli.
Baca juga:
Ini Strategi Pemprov Jabar Tangani Wabah Difteri di Garut
Dinkes Kota Bandung Minta Warga Waspada Difteri Usai Mewabah di Garut, Kenali Cirinya
10 Warga Positif Difteri, Dinkes Garut Mulai Gelar Vaksinasi
Korban Meninggal Akibat Wabah Difteri di Garut Bertambah
Garut KLB Difteri, Pemkot Tasikmalaya Waspada
KLB Difteri di Garut, Pemkab Wacanakan Imunisasi Massal