Kasus Penembakan Istri TNI, Kopda Muslimin Diduga Punya Pacar
Anggota TNI Kopda Muslimin memerintahkan empat tersangka untuk menembak istri bernama Rina Wulandari, Senin (18/7). Motif Muslimin diduga karena memiliki pacar lagi. Dari pengungkapan kasus ini, lima tersangka termasuk penyedia senjata api berhasil diringkus tim gabungan TNI Polri.
Anggota TNI Kopda Muslimin memerintahkan empat tersangka untuk menembak istri bernama Rina Wulandari, Senin (18/7). Motif Muslimin diduga karena memiliki pacar lagi. Dari pengungkapan kasus ini, lima tersangka termasuk penyedia senjata api berhasil diringkus tim gabungan TNI Polri.
"Motifnya punya pacar lagi. jadi ada delapan saksi yang kita periksa, di antaranya saksi W, itu pacarnya," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi di Semarang, Senin (25).
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Berdasarkan hasil pemeriksaan W, dia juga dikabarkan sempat diajak kabur oleh Muslimin setelah peristiwa penembakan terjadi. Namun W menolak ajakan tersebut.
"Itu pacarnya, W sudah kita lakukan pengamanan. Bahwa yang bersangkutan lari setelah kegiatan ini, tetapi pacarnya tidak mau," lanjutnya.
Lima tersangka yang diringkus adalah Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho. Keduanya merupakan eksekutor. Kemudian Supriono, Agus Santoso sebagai pengawas.
"Jadi yang tim eksekutor yang menggunakan kendaraan Ninja. Tim pengawas menggunakan Honda Beat," terangnya.
Sedangkan sebagai penyedia senjata api adalah Dwi Sulistiono. Muslimin membeli senjata api seharga Rp3 juta.
Sementara Muslimin masih buron. Para pelaku dijanjikan imbalan Rp120 juta oleh otak pelaku. "Jadi usai melakukan penembakan, para pelaku langsung ketemu Kopda Muslimin. Di sana mereka dapat upah Rp120 juta dan per orang mendapat bagian Rp24 juta. Ada yang langsung dibelikan motor dan emas. Semuanya barang bukti sudah kita sita," tuturnya.
Aksi itu dilakukan para pelaku pada hari Senin 18 Juli 2022 dengan mematangkan rencana eksekusi di lokasi pukul 08.00 WIB. Tidak hanya itu, otak pelaku juga menyuruh pelaku mengikuti korban yang berangkat dari rumah untuk menjemput anaknya. Di depan rumah, Sugiyono alias Babi yang menembak korban dua kali.
"Dua kali menembak pertama meleset kemudian dilanjut menembak dua kali akhirnya pelaku jatuh," ujarnya.
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan kepolisian yang sigap memburu lima pelaku penembakan. Korban Rina Wulandari merupakan anggota Persit yang mendapat perhatian khusus dari dirinya.
"Kita juga menengok kondisi korban penembakan yang masih dirawat di rumah sakit Kariadi. Semoga kondisinya segera pulih dan sembuh," tandasnya.
(mdk/cob)