Kasus Penganiayaan Pegawai Imigrasi Berakhir Damai
Pencabutan itu dilakukan setelah kliennya dipertemukan dengan terlapor yang juga Kepala Kantor Imigrasi Kabupaten Banggai berinisial WA di Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat (16/4) kemarin.
Kasus penganiayaan yang menimpa pegawai Imigrasi Tembang Putra Prabu, berakhir damai. Penasihat Hukum Tembang Putra Prabu yakni Dharma Hutapea menjelaskan, kliennya telah resmi mencabut laporan polisi bernomor LP/1865/IV/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ.
Pencabutan itu dilakukan setelah kliennya dipertemukan dengan terlapor yang juga Kepala Kantor Imigrasi Kabupaten Banggai berinisial WA di Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat (16/4) kemarin.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
"Sudah resmi dicabut sama klien saya terhadap laporan yang sudah kita laporkan di Polda Metro Jaya karena kedua belah pihak sepakat berdamai," katanya saat dihubungi, Sabtu (17/4).
Dharma mengatakan, kasus tersebut ternyata akibat kesalahpahaman antara korban dengan terlapor.
"Salah paham saja antara senior dan junior. Sekarang sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
Dia meyakini perkara ini dalam waktu dekat juga akan dihentikan oleh penyidik. Apalagi kedua belah pihak sampai saat ini belum pernah dipanggil sebagai saksi.
"Artinya delik ini kembali ke pihak pelapor, artinya kalau sudah sepakat tentu bisa diselesaikan, kebetulan program Kapolri mengutamakan perdamaian, nah ini dari kedua belah pihak sepakat berdamai. Jadi ya sudah selesai," tandasnya.
Sebelumnya, pegawai Imigrasi diduga menjadi korban penganiayaan saat berkunjung ke sebuah kafe di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.
Korban, Tembang Putra Prabu (25) melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya. Laporan terdaftar dengan nomor: LP/1865/IV/ YAN.2.5/2021/ SPKT PMJ Tanggal 7 April 2021. Terlapornya adalah WA
Berdasarkan informasi yang diterima, perseteruan antara korban dengan WA terjadi tiga bulan lalu. Antara korban dengan terduga pelaku kemudian bertemu di sebuah kafe kawasan Jakarta Selatan.
Saat itu, terduga pelaku diduga menghina dan melakukan penganiayaan tanpa ada perlawanan dari korban. Akibatnya, korban mengalami memar di bagian wajah dan kepala. Korban pun telah membuat laporan polisi. Dia turut melampirkan bukti visum.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sempat Buron, Pembacok Bocah 5 Tahun di Merauke Hingga Tewas Akhirnya Dibekuk
Inilah Kondisi Terbaru Cristina, Perawat RS Siloam Dianiaya Ayah Pasien
Dalam Kurun 5 Tahun, Kekerasan Perawat Baru Pertama Kali Terjadi di Sumsel
Kecam Kekerasan Perawat RS Siloam Palembang, PPNI Kampanyekan Aksi Pita Hitam
RS Siloam Palembang Buka Peluang Mediasi Perawat dan Penganiaya