Kasus Sopir Pajero, TNI Minta Warga Jangan Ceroboh Menyebut Institusinya Sembarangan
Namun, kata Edys, opini tersebut telah dibantahkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku maupun saksi-saksi oleh Polres Metro Jakarta Utara.
Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Laut Edys Riyanto meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak ceroboh ketika menyebut institusi TNI dalam sebuah peristiwa.
Hal itu menyusul insiden penganiayaan yang dilakukan pengemudi Pajero Sport terhadap sopir kontainer di sekitaran Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara pada Sabtu (26/6) lalu. Di mana dalam rekaman yang viral disebut turut terlibat anggota TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
“Kepada masyarakat agar tidak ceroboh dalam menyebutkan Institusi TNI dalam unggahan video pada kejadian apapun,” kata Edys dalam keterangannya, Senin (28/6).
Hal itu sebagaimana, video yang mendengarkan saat penganiayaan dan perusakan terhadap sopir dan truk, terdengar seseorang berkata, “woooy, jangan mentang-mentang tentara, belagu banget.”
Atas hal itulah terbangun pandangan jika pelaku penganiyaan adalah personel TNI. Namun, kata Edys, opini tersebut telah dibantahkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku maupun saksi-saksi oleh Polres Metro Jakarta Utara.
"Setelah dilaksanakan penyidikan oleh pihak Kepolisian, bahwa yang melakukan penganiayaan dan perusakan adalah warga sipil dengan identitas Omega Kotutung umur 41 Tahun pekerjaan Pelaut yang mengemudikan Mobil Pajero Sport warna hitam bernomor polisi B 1881 QH, alamat Jl. Gembira Trs. No. 182 A Sungai Bambu Tj. Priok," katanya.
Senada dengan hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol, Yusri Yunus telah mengklarifikasi jika kejadian tersebut tak ada hubunganya dengan Personel TNI. Adapun dalam video yang memakai pakaian loreng adalah security di sebuah perusahaan yang saat kejadian coba melerai keributan.
"Sekalian meluruskan, bahwa pelakunya ini bukan anggota TNI. Kedua yang menggunakan kaos loreng pada saat di TKP yang berupaya bukan rekan pelaku. Dia berupaya untuk memisahkan si pelaku ini agar tidak berbuat semena-mena," ujar Yusri.
"Dan yang memakai pakaian loreng pun bukan anggota TNI dia adalah security perusahaan di dekat kejadian tersebut. Sehingga perlu kita hadirkan di sini, maka perlu kita tegaskan di sini bahwa pelakunya bukan anggota TNI," tambah Yusri.
Sementara dalam video viral di medsos tersebut yang menyebut tentara adalah seorang ibu-ibu yang saat kejadian tidak mengetahui status pria. Ibu tersebut hanya sepontan mengucapkan tentara karena terpaku dengan pakaian lorenh yang dikenakan.
"Karena pada rekaman di situ pada saat kejadian ada seseorang yang memakai kaos TNI. Mungkin masyarakat tidak tahu yang merekam tersebut, apakah pelakunya ini juga termasuk yang menggunakan kaos itu. Karena menyebutkan di situ ada kehadiran anggota TNI," kata Yusri.
Tak lupa, Yusri mengucapkan terima kasih kepada perekam kejadian penganiayaan antara pengemudi Pajero terhadap Sopir Kontainer. Karena dengan hasil rekamannya, penyidik bisa lebih mudah mengungkap kasus ini.
"Pertama saya ucapkan terima kasih kami dari pihak kepolisian karena dari hasil rekaman ini kita berhasil mengungkap kasus ini. Ini menandakan masyarakat sekarang sudah peka terhadap hal-hal seperti kejadian di lapangan. Ini adalah Salah satu mata telinga kami sebagai alat bukti kami," ujar Yusri.
Insiden Penganiayaan Sopir Kontainer
Sementara itu untuk pelaku sendiri saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Utara yang akan disangkakan dengan pasal berlapis, mulai dari penganiayaan, perusakan kendaraan, sampai pemalsuan surat kendaraa .
Sebelumnya, Beredar video di Instagram kabarjakarta1, yang memperlihatkan pengerusakan dan penganiayaan dialami oleh sopir kontainer bernomor polisi B 9791 UIX. Aksi itu dilakukan oleh pengendara Pajero bernomor polisi B 1861 QH, di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (26/6) kemarin.
Berdasarkan informasi akun tersebut, mobil Pajero nge-rem mendadak dan mobil kontainer di belakangnya refleks membunyikan klakson. Tak Terima diklakson, pengendara Pajero yang belum diketahui namanya itu langsung turun, memakai dengan membawa pentungan.
Tak hanya itu, ia pun merusak dan memecahkan kaca terus. Dalam video pun terdengar kalau pelaku diduga dari oknum TNI.
"Woo jangan mentang-mentang tentara," kata pria dalam video tersebut.
Setelah itu, sang sopir pergi begitu saja meninggalkan sopir kontainer bernama Egi dengan penuh memar di sekujur tubuhnya.
Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Nasriadi mengaku telah mengetahui kejadian tersebut. Anggota pun telah mengetahui identitas pelaku.
"Tersangka masih di kejar, saya sudah atensi jajaran Reskrim," katanya kepada merdeka.com, Minggu (27/6).
Baca juga:
Dihujani Bogem Mentah oleh Pengemudi Pajero, Sopir Truk Alami Tulang Retak
Alasan Pengemudi Pajero Aniaya Sopir Kontainer: Dia Hampir Celakai Keluarga Saya
Polisi Buru Pembuat Pelat Palsu Pajero Milik Penganiaya Sopir Truk di Jakut
Motif Pengemudi Pajero Pukul Sopir Truk: Emosi Karena Diklakson Kontainer
VIDEO: Bang Jago Pajero Hajar Sopir dan Pecahkan Kaca Truk di Tengah Jalan
Polisi Pastikan Pengemudi Pajero Aniaya Sopir Kontainer Bukan Aparat TNI-Polri