Kecam Trump, ratusan warga Samarinda tak sudi Yerusalem jadi Ibu Kota Israel
"Indonesia sebagai bangsa beradab, menolak segenap agresi dan penjajahan di atas muka bumi. Penjajahan Israel, telah diberi tempat setinggi-tingginya oleh Presiden AS Donald Trump. Padahal, AS memproklamirkan diri sebagai polisi dunia," terang salah satu orator.
Ratusan orang dari gabungan ormas Islam dan organisasi kepemudaan, di Samarinda, Kalimantan Timur, berunjuk rasa memprotes ucapan Presiden AS Donald Trump menjadikan Al Quds (kota suci) Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka mendesak RI memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.
Unjuk rasa dimulai usai Salat Ashar kira-kira pukul 16.00 Wita di kawasan simpang empat Jalan Dr Soetomo-Jalan Letjen Suprapto Voorvo itu. Mereka membentangkan puluhan spanduk dan poster mengecam Trump dan membela rakyat Palestina.
-
Di mana pengepungan Yerusalem terjadi? Pengepungan Yerusalem adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Perang Salib, ketika Saladin berhasil merebut kembali kota suci dari tangan tentara salib Kristen.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Yerusalem? Para peneliti Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan toilet pribadi dari Periode Bait Suci Pertama di kawasan pejalan kaki Armon Hanatziv di Yerusalem.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Yerusalem? Arkeolog yang tengah melakukan penggalian di Yerusalem mengungkapkan sebuah temuan menarik berupa jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia, sekitar 2.800 tahun lalu.
-
Siapa yang memimpin pengepungan Yerusalem? Pada tanggal 20 September 1187, Shalahuddin tiba di luar kota bersama pasukannya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Yerusalem? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan gagang guci bertuliskan nama "Menahem" dalam aksara Ibrani, saat penggalian di lingkungan Ras el-‘Amud, Yerusalem yang diduduki.
Selain doa bersama, demo juga diwarnai orasi berisi kecaman kepada Donald Trump. Mereka menilai tindakan Trump, kembali memancing kemarahan umat Islam dunia.
"Yerusalem jadi ibu kota zionis Israel, Islam tidak akan pernah rela," kata orator salah satu tokoh masyarakat Kalimantan Timur, Masykur Sarmian.
Masykur juga mengungkapkan, Indonesia memiliki UUD 1945 yang tegas menyatakan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. "Karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan," ujar Masykur.
"Indonesia sebagai bangsa beradab, menolak segenap agresi dan penjajahan di atas muka bumi. Penjajahan Israel, telah diberi tempat setinggi-tingginya oleh Presiden AS Donald Trump. Padahal, AS memproklamirkan diri sebagai polisi dunia," terang Masykur.
Al Quds Yerusalem yang diproklamirkan Trump sebagai ibu kota Israel, juga dinilai telah bertentangan dengan hukum internasional.
"Presiden Trump juga melakukan pelanggaran kemanusiaan, menginjak-injak harkat martabat masyarakat Islam, tidak hanya Palestina, tapi juga dunia. Karena pengakuan Al Quds itu sebagai ibu kota Israel, adalah batas terakhir kesabaran kita," seru Masykur.
Dalam kesempatan itu juga, perwakilan DPD FPI Kalimantan Timur menyatakan mengutuk keras pemerintah AS, dan mengingatkan bahwa Indonesia punya UUD 1945 agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. "Menuntut pemerintah RI hapuskan hubungan diplomatik dengan AS, dan usir AS dari Indonesia," sebut perwakilan DPD FPI dalam orasinya.
Unjuk rasa berjalan lancar di bawah pengawalan jajaran Polresta Samarinda dan Polsekta Samarinda Ulu. Aksi berjalan tertib hingga bubar petang ini.
Baca juga:
Jokowi bakal ke Turki hadiri KTT OKI bahas pernyataan Trump soal Yerusalem
Al-Qaidah melawan status baru Yerusalem, desak pengikutnya berjihad
Jokowi dongkol dan jengkel dengan Donald Trump
Ini Kedubes AS di Tel Aviv yang akan dipindah ke Yerusalem
Terima perwakilan pendemo, kedubes janji sampaikan tuntutan massa ke pemerintah AS
Bakar ban, massa tuntut Dubes AS pergi dari Indonesia
Menlu RI tegaskan tak ada konsultasi dengan AS soal Yerusalem