Kecewa Harga Cabai Cuma Rp3.000 Per Kilogram, Petani Babat Tanaman Siap Panen
Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Petani cabai di Lumajang, Jawa Timur, meluapkan emosinya dengan membabat habis tanaman cabai yang siap panen. Sikap ini dilakukan lantaran kecewa dengan anjloknya harga cabai di tingkat petani yang hanya menyentuh Rp3.000 rupiah per kilogram.
Rekaman video amatir, terlihat seorang petani cabai di Desa Sukosari, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, melampiaskan kekecewaannya dengan membabat habis tanaman cabai yang sudah siap panen.
Mereka kesal karena saat ini harga cabai rawit di tingkat petani anjlok, hanya Rp3.000 per kilogram. Langkah ini diambil petani karena biaya petik saat panen lebih mahal atau tidak sebanding dengan harga jual cabai.
Menurut para petani setempat, kondisi ini menjadi keanjlokan harga terparah. Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Sehingga, dengan anjloknya harga hanya Rp3.000 tidak sebanding dengan biaya perawatan serta ongkos buruh petik saat panen, yakni Rp35.000 per orang untuk setengah hari kerja.
"Biasanya kalau normal Rp10.000 - Rp15.000 itu petani sudah untung. Nah kalau seperti ini (harga Rp3.000), tidak sebanding dengan ongkos buruhnya. Dari pada merugi ya mending saya babat habis saja," ujar Wahid salah seorang petani pada Selasa (5/11)
Atas anjloknya harga cabai ini, para petani cabai pun merugi hingga Rp10 juta per setengah hektare lahan pertanian tanaman cabai. Turunnya harga cabai rawit ini diduga karena saat ini memasuki musim panen raya di berbagai daerah penghasil cabai, termasuk di Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, anjloknya harga cabai rawit ini membuat sebagian petani memilih mengganti tanaman cabai ke bawang merah yang harganya dinilai lebih stabil.
"Rencananya mau saya tanami bawang merah kalau harga cabai anjlok seperti ini," katanya.