Kehabisan Obat Penenang, Mertua di Gresik Bacok Menantu hingga Tewas
Diduga karena kehabisan obat penenang, Suwoto (56) warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, mengamuk membunuh menantu dan membacok istrinya hingga terluka parah.
Diduga karena kehabisan obat penenang, Suwoto (56) warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, mengamuk membunuh menantu dan membacok istrinya hingga terluka parah.
Informasi yang dihimpun, insiden itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, Minggu (6/10). Mulanya, Suwoto, diketahui usai bangun tidur. Saat itulah, diduga obat penenang yang biasanya dikonsumsi sudah habis.
-
Apa yang dilakukan Nyai Ageng Pinatih setelah menetap di Gresik? Ia kemudian menyadari bahwa untuk memaksimalkan hadiah itu, tidak hanya perlu bekal ilmu agama, tetapi juga ilmu dagang atau ilmu ekonomi.
-
Kapan lelang bandeng di Gresik dilakukan? Terbentuklah Malam Selikur atau Selawe (malam 21 atau 25) di pasar Giri Gresik dengan melelangkan ikan bandeng untuk menyambut malam lailatul qadr.
-
Siapa yang diangkat menjadi syahbandar Gresik? Syahbandar Raja Majapahit Brawijaya V mengangkat Nyai Ageng Pinatih sebagai syahbandar pada tahun 1458.
-
Kapan Greesel merayakan kelulusannya? Perayaan kelulusan Greesel berlangsung pada hari Selasa (25/6/2024) di Gedung Pencak Silat Taman Mini, Jakarta Timur.
-
Bagaimana Greesel merayakan kelulusannya? Greesel JKT48 tampil mengenakan kebaya dan kain berwarna merah muda peach pada acara kelulusannya. Dia berhasil menyelesaikan pendidikan Paket C yang setara dengan SMA di PKBM Windsor.
-
Siapa yang dikenal sebagai Sunan Gresik? Tokoh Utama Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim.
Entah bagaimana, ia mengambil sabit yang disimpan di rumah. Tanpa banyak bicara, Suwoto langsung membacok menantunya yang bernama Erna (47). Saat itu korban diketahui tengah berganti pakaian dalam kamar.
Akibat sabetan sabit itu, korban menderita luka di bagian leher sebelah kanan. Sementara suaminya Syaiful Arif (35), yang tengah menunggu di depan rumah langsung masuk dan mengetahui istrinya bersimbah darah.
Selanjunya, Arif membawa istrinya keluar rumah untuk dibawa ke rumah sakit. Saat itu juga Kamsinga, istri pelaku sempat bertanya terkait kejadian itu. Namun, pelaku keluar dan membacok punggung sang istri.
Puluhan warga datang ke lokasi memberikan pertolongan. Kedua korban dilarikan ke rumah sakit. Sejumlah petugas pun datang ke lokasi. Pelaku sempat melawan sambil membawa sabit.
"Karena mengancam keselamatan pelaku terpaksa dilumpuhkan," kata Kanit Intel Polsek Dukun Aiptu Darmanto, Minggu (6/10).
Ia menambahkan, pelaku dibawa ke Puskesmas Mentaras, Kecamatan Dukun, untuk menjalani perawatan luka tembak. Sedangkan nyawa Ernawati tidak bisa diselamatkan lagi.
"Istri pelaku luka parah dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk mendapat perawatan medis," imbuhnya.
Dari keterangan keluarga, pelaku sudah mengidap gangguan jiwa sejak lama, sekitar 20 tahunan. Bahkan sudah pernah dirawat di RSJ Menur, Surabaya. Belakangan, pelaku tidak bisa lepas dari obat penenang. Pasalnya, jika kambuh membahayakan warga.
"Setiap hari warga sudah biasa mendengar pelaku teriak-teriak. Awalnya dipikir hanya biasa, ternyata membacok menantu dan istrinya," ujar Rozak tetangga korban saat di Puskesmas.
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menyampaikan, anggota sudah mengamankan pelaku. Memang keterangannya pelaku mempunyai riwayat gangguan kejiwaan. "Korban Erna mengalami luka robek sekitar 15 centimeter," katanya.
Dalam proses penangkapan terpaksa dilakukan penembakan karena mengancam keselamatan warga. "Pelaku dirawat di Puskesmas Mentaras dengan dijaga anggota," imbuhnya.
Saat ini korban Erna akan dilakukan autopsi. Sedangkan untuk pelaku sementara akan diperiksa kejiwaannya.
(mdk/bal)