Keluarga orang hilang terkait Gafatar datangi Polda DIY
Keluarga berharap polisi lebih keras lagi mencari kerabat mereka, supaya terlepas dari cengkeraman Gafatar.
Keluarga korban hilang diduga terkait organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendatangi Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (11/1). Sejumlah keluarga hadir antara lain paman Diah Ayu Yulianingsih, Faried Cahyono, dan Kakak Silvi Fitriani, Fikri Hermawan.
Mereka datang ke Polda DIY usai mendapat kabar ditemukan sejumlah orang hilang terkait Gafatar. Diah Ayu Yulianingsih diketahui hilang pada 11 Desember lalu. Diah menghilang bersama anaknya yang masih balita.
"Kami keluarga korban ingin tahu siapa saja yang sudah ditemukan," kata Faried kepada wartawan di Polda DIY, Senin (11/1).
Faried mengatakan, seharusnya polisi bisa bekerja lebih cepat. Sebab sudah diketahui jika anggota keluarga mereka tergabung dengan organisasi Gafatar.
"Harusnya polisi bisa cepat karena tinggal panggil pengurus Gafatar. Ayu memang sejak 2006 sudah aktif di Gafatar, setelah suaminya meninggal tiga bulan lalu, akhirnya diiming-iming pekerjaan dengan gaji besar oleh Gafatar," ujar Faried.
Sementara itu, Silvi Fitriani adalah korban hilang dan merupakan mahasiswi UNS. Silvi menghilang pada 6 Desember 2015. Menurut kakaknya, Fikri, Silvi menghilang setelah dilarang oleh orangtuanya bergabung dengan Gafatar.
"Tadinya pakai jilbab, terus lepas jilbab, tidak salat dan puasa lagi. Karena itu dilarang. Setelah itu pergi dengan mengirimkan surat ke rumah di Banjarnegara," kata Fikri.
Fikri pun berharap polisi bisa segera menemukan adiknya.
"Terakhir diketahui dari lokasi pengambilan ATM di Bandung sebesar Rp 10 juta. Semoga ini ada informasi terkait dengan adik saya," ucap Fikri.
Baca juga:
Warga sebut anggota Gafatar DIY memang tidak pernah salat
Seorang warga DIY kembali hilang, diduga terlibat Gafatar
Suami dr Rica tak lepaskan gandengan istrinya hingga Polda DIY
Polda DIY belum tetapkan status hukum perekrut dr. Rica
Kejiwaan dr. Rica labil, bakal didampingi psikolog Mabes Polri
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Apa yang ditemukan Dr. Federica Gigante? “Ketika saya mengunjungi museum dan mempelajari astrolab dari dekat, saya melihat bahwa tidak hanya terdapat inskripsi berbahasa Arab yang diukir dengan indah, tetapi saya juga dapat melihat inskripsi samar-samar dalam bahasa Ibrani. Instrumen ini sekarang menjadi objek paling penting dalam koleksi mereka,” kata Gigante dalam sebuah pernyataan di laman Universitas Cambridge.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa yang dilakukan Profesor Adi Utarini untuk menekan demam berdarah di Yogyakarta? Uji coba yang dilakukan di Yogyakarta ini merupakan uji coba terkontrol acak pertama dari pendekatan baru dalam pengendalian demam berdarah.