Keluarga Pertanyakan Soal Tahanan Narkoba Polres Tangsel Tewas, Ini Jawaban Polisi
Pihak keluarga menemukan sejumlah luka pada tubuh SS saat membesuk. Hingga akhirnya mendapat kabar SS meninggal dunia pada 11 Desember.
Seorang tahanan Polres Tangerang Selatan, SS (33) dikabarkan meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan di satuan narkoba. Cerita ini diungkap keluarga.
Pengakuan anggota keluarga, SS ditangkap polisi pada 1 Desember lalu. Pihak keluarga baru mengetahui SS ditahan pada 8 Desember setelah mendapatkan surat penahanan dari polisi.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kenapa trem di Jakarta dihentikan? Pada 1962, trem benar-benar dipensiunkan di Jakarta. Gerbong-gerbongnya dibiarkan terbengkalai. Demi menghemat anggaran, dan mengalokasikannya untuk bus impor dari Autralia, rel-rel baja dibiarkan dan hanya diuruk menggunakan tanah lalu diaspal. 100 unit awal bus didatangkan pada tahun itu, dan terus ditambah unit-unitnya.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
"Almarhum diamankan tanggal 1 Desember, dan kami keluarga baru mengetahui dia ditahan tanggal 8 melalui surat penahanan polisi bernomor : B/ / XII/Res.4.2/2020 yang dialamatkan ke salah satu kerabat korban di Pesanggrahan, Jakarta Selatan," kata kerabat korban saat dihubungi Senin (14/12).
"Kemudian tanggal 9 Desember, saya datang bertemu almarhum dengan kondisi sangat lemah dan banyak luka," sambungnya.
Menurut dia, SS ditangkap karena kedapatan menyimpan sabu di antara duit yang didapat dari seorang pengunjung bengkel miliknya.
Dia menambahkan, saat membesuk SS keluarga melihat kondisinya memprihatinkan.
"Waktu dibesuk, Sigit kondisinya sudah parah. Di jidatnya ada luka robek, leher belakangnya ada luka kayak bekas tetes-tetesan plastik dibakar. Kelingking kanannya patah. Waktu diajak ngobrol, kelihatan banget dia benar-benar nahan sakit, enggak tahu badannya ada luka apa lagi. Saat adiknya bertanya sama Sigit, polisi justru yang sering memotong menjawabnya," jelas dia.
Hingga akhirnya, keluarga mendapat kabar duka pada Jumat 11 Desember 2020 pagi bahwa SS sudah meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Tangerang. Tidak diketahui pasti apa penyebab meninggalnya korban.
Polisi hanya memberikan secarik kertas surat pengantar kematian almarhum, bertanda tangan dokter forensik yang menyatakan korban tewas dalam perjalanan menuju RS.
"Kejanggalan lain, saat kami hendak menjemput jenazah almarhum di RS, polisi hanya minta keluarga untuk bertemu di tengah jalan. Sementara pengurusan pemandian dan pengafanan jenazah oleh polisi," ucap dia.
Merasa keberatan serah terima jenazah dilakukan di tengah jalan, pihak keluarga meminta jasad SS diantar ke rumah keluarga di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
"Pas datang pakai satu mobil ambulans dan satu mobil pribadi isi empat polisi tanpa seragam. Kalau mobil ambulans-nya enggak ada tulisan RSU Tangerang, cuma warna merah-putih pelat hitam. Waktu datang ke Cawang juga enggak lama, petugas sempat bertanya ke adiknya Sigit apakah udah banyak yang tahu kematian kakaknya dan menyuruh cepat-cepat bawa jenazah katanya kasihan," jelas dia.
Ditambahkannya, selesai mengawal proses pemakaman, petugas baru memberikan surat kematian ke pihak keluarga yang dikeluarkan RSU Tangerang.
"Surat kematian ada. Cuma kayak oret-oretan doang selembar. Tulisannya dari RSU Tangerang. Di situ juga cuma ditulis karena sakit," kata dia.
Tanggapan Kepolisian
Informasi kematian seorang napi kasus sabu tersebut dikonfirmasi terpisah pada Waka Polres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto.
Dia mengaku baru akan mendalami tahanan SS asal Tegal yang meninggal dunia. Dia memastikan, Polres Tangsel akan bersikap transparan dan bertanggung jawab atas kematian tahanan satuan narkoba tersebut.
"Polres Tangsel akan mendalami informasi tersebut, pada prinsipnya Polres Tangsel akan transparan dan bertanggung jawab atas penyebab kematian meninggalnya tersangka SS," jelas Kompol Stephanus Luckyto di Mapolres Tangsel, Kamis (17/12).
Menurut dia, berdasarkan keterangan pihak rumah sakit yang memeriksakan kesehatan tersangka, SS memiliki riwayat penyakit sesak nafas.
"Akan kita dalami keterangan itu, dasar informasi keluarga dari mana. Karena keterangan dari dokter sakit, dia punya sakit tanggal 9 dan 10 dibawa ke RS," ucap dia.
(mdk/lia)