Keluarga terduga teroris di Malang menutup diri dari tetangga
Syamsul Arifin alias Abu Umar beserta sang istri Wahyu Mega Wijayanti hampir tidak pernah berkomunikasi dengan warga. Bahkan untuk membeli sayur saja, Wahyu Mega berteriak dari jendela rumahnya dan penjual sayur keliling yang mengantarkan pesanan ke dalam rumah.
Densus 88 Antiteror menangkap dua orang terduga teroris di perumahan Banjararum Asri, Malang, Selasa (15/5) dini hari. Mereka yang ditangkap adalah Syamsul Arif Alias Abu umar (37) serta istrinya Wahyu Mega Wijayanti (40).
Menurut kesaksian warga, keduanya dikenal tertutup. Fatmawati (64) tinggal persis di depan rumah Syamsul Arifin alias Abu Umar. Dia mengungkapkan, Syamsul Arifin alias Abu Umar beserta sang istri Wahyu Mega Wijayanti hampir tidak pernah berkomunikasi dengan warga. Bahkan untuk membeli sayur saja, Wahyu Mega berteriak dari jendela rumahnya dan penjual sayur keliling yang mengantarkan pesanan ke dalam rumah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
"Mereka bertiga tinggal di rumah. Suami istri dengan anaknya perempuan. Tapi selama mereka tinggal di sini belum pernah bertegur sapa. Waktu baru pindah ke sini, sekitar 3 hari istrinya sedang mencabut rumput di belakang. Saya menegur untuk berkenalan. Tapi dia langsung masuk rumah tidak mau berkenalan," ujar Fatmawati.
Keberadaan terduga teroris di kawasan perumahan tersebut memang cukup menggemparkan. Sebab, pasangan suami istri tersebut seakan tidak pernah berada di lingkungan perumahan. Namun tiba-tiba ada penggerebekan dari pihak kepolisian dan Densus.
Penggerebekan yang dilakukan Densus ini terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru menggelandang terduga teroris pada pukul 05.00 WIB. Densus mengamankan pasutri lengkap bersama putri semata wayangnya.
Fatmawati menuturkan, Syamsul Arifin kerap pulang malam hari. Namun tidak pernah lewat pintu depan rumah. Biasanya dia masuk melalui pintu belakang rumah. Warga selama ini tidak pernah tahu nama Syamsul Arifin. Warga baru mengetahui setelah ada penggerebekan Densus 88.
"Wajah suaminya tidak jelas juga selama sekitar 2 bulan tinggal di sini. Kalau anaknya, kata warga lain kelas 2 SMP. Tapi saya belum pernah melihat dia berangkat sekolah pagi hari," imbuh Fatmawati.
Baca juga:
Densus 88 dan Polda Sumsel tangkap 2 terduga teroris di Palembang
Diduga terkait terorisme, polisi gerebek dan amankan dua orang di Malang
Polisi kembali tangkap terduga teroris di Graha Pena Surabaya
Cerita pertemuan terakhir suami dengan Legita, korban tewas bom gereja di Surabaya
Pengamanan Bandara Kualanamu diperketat usai teror bom di Surabaya
4 Terduga teroris ditangkap dari kontrakan Urangagung Sidoarjo