Keluhkan Kabut Asap, Puluhan Mahasiswa Asal Malaysia Tinggalkan Riau
Sebanyak 46 mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pulang ke kampung halamannya. Mereka meninggalkan Riau karena mengeluhkan kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.
Sebanyak 46 mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pulang ke kampung halamannya. Mereka meninggalkan Riau karena mengeluhkan kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.
Alya Najeeba (20), salah seorang mahasiswa asal Malaysia mengeluhkan sejumlah penyakit dialaminya selama kabut asap di Pekanbaru. Dia memilih balik kampung selama seminggu, bertepatan dengan liburnya kampus UIN.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kenapa Kue Asidah di Riau bentuknya unik? Namun lain halnya dengan kue Asidah yang memiliki bentuk unik dan lebih beragam. Hal ini dikarenakan bentuk kue tersebut disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembuatnya.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
"Saya sakit di dada, batuk, dan sesak napas," kata Alya saat ditanya dampak kabut asap terhadap kesehatannya di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Rabu (25/9).
Pantauan merdeka.com di Bandara seorang wanita dan pria tampak memberikan pengarahan kepada mereka. Keduanya merupakan konsulat Malaysia di Pekanbaru. Namun mereka enggan memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.
"Hasil daripada pantauan saja ya," kata wanita tersebut saat dikonfirmasi merdeka.com.
Pemerintah Malaysia melakukan proses evakuasi terhadap mahasiswa mereka dari Riau dan daerah lainnya yang terdampak kabut asap. Mahasiswa di Jambi juga dibawa pulang oleh mereka.
Pemerintah RI dan Pemprov Riau sebelumnya menyatakan Darurat Pencemaran Udara oleh Pemerintah Republik Indonesia mulai 23 hingga 30 September 2019.
Kondisi udara di Riau terkotori kabut asap hingga level berbahaya. Namun dua hari belakangan, hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat. Sebelum hujan, Indeks Pencemaran Udara (IPU) di Pekanbaru dari 550 sampai 700 dalam kategori level berbahaya.
Malaysia melakukan proses evakuasi secara bersama oleh Kementerian Luar Negeri dan Badan Pengurusan Bencana Negara (NADMA) serta badan lain yang berkaitan termasuk Majelis Keselamatan Negara (MKN) dan Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM).
Dari data yang mereka sodorkan, jumlah mahasiswa asal Malaysia di Riau dan Jambi sebanyak terdapat sekitar 300 orang. Namun sebagian kecil mahasiswa mereka tidak ikut pulang dan lebih memilih tetap di Pekanbaru.
Baca juga:
VIDEO: Keluhkan Kabut Asap di Riau, Puluhan Mahasiswa Asal Malaysia Pulang Kampung
BPPT: Hujan Buatan Sudah Banyak Tapi Kebakaran Sangat Parah
Bawa Kuali Hingga Panci, Emak-emak Tuntut Gubernur Riau Selesaikan Masalah Kabut Asap
Data Titik Api 24 September: Riau Turun Paling Banyak, di Kalteng Masih Tinggi
Walhi: Kabut Asap Terus Berulang Bukti Negara Gagal Kelola SDA
BMKG sebut Udara Riau Membaik setelah Diguyur Hujan