Kemarau panjang, petani kedelai di Manado merugi ratusan juta
Sutrisno mengaku terlanjur menanam di akhir musim hujan. Harapannya dapat hasil yang melimpah di musim kemarau.
Musim kemarau panjang yang terjadi di beberapa daerah di tanah air berdampak terhadap hasil panen petani. Di Manado, Sulawesi Utara, petani kedelai merugi hingga ratusan juta rupiah lantaran tanaman kedelai mereka mengalami gagal panen.
Tanaman kedelai seluas 6 hektar mengalami kekeringan sehingga mengakibatkan yang dapat dipanen hanya sekitar 2 hektar. Itupun dengan kualitas yang jauh dari harapan.
-
Apa itu klappertaart khas Manado? Klaappertaart adalah sejenis kue tradisional dari Belanda yang juga dikenal dan populer di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Manado.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari pantun lucu Manado? Pantun lucu Manado adalah salah satu warisan budaya humor yang khas dari masyarakat Manado, Sulawesi Utara. Pantun-pantun ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan kecerdasan dan kekreatifan para penulisnya dalam menyusun rangkaian kata yang lucu dan menggelitik.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Siapa yang dimakamkan di Makam Kembang Kuning? Kompleks makam ini sebelumnya diperuntukkan untuk warga negara Belanda , termasuk Eropa. Pada perkembangannya, makam ini diperuntukkan bagi pemeluk agama Kristen dan Katolik. Korban yang terdiri dari warga sipil maupun tentara Kerajaan Hindia Belanda dan Brigade Marinir Hindia Belanda dimakamkan di pemakaman di Surabaya.
-
Kapan Danau Masigit mulai mengering? Sudah tiga bulan terakhir lokasi itu tidak digenangi air hingga tanah di dasar danau retak-retak.
-
Apa yang ditemukan di makam selain kerangka? Di situs tersebut terdapat empat lubang besar yang berisi kerangka tiga pria dan satu wanita yang dikremasi, bersama dengan berbagai persembahan untuk mendampingi mereka ke akhirat, seperti bejana tanah liat, kaca dan perunggu, dudukan lampu lengkap dengan lampu minyak perunggu, lentera perunggu, senjata, perhiasan, dan kotak kayu.
Sutrisno Matasir, salah seorang petani di Kelurahan Meras mengatakan, biasanya ia bisa memanen sebanyak 9 ton kedelai dengan harga Rp 15 ribu per kilogram, namun akibat kekeringan, diperkirakan ia hanya dapat memanen sekitar 3 ton saja.
"Harusnya dalam satu pohon kedelai terdapat 300 polong, namun dengan kondisi kekeringan seperti ini, satu pohon hanya menghasilkan 50 polong," ujar dia lirih, Selasa (11/8) sore.
Dirinya mengaku terlanjur menanam di akhir musim hujan. Harapannya dapat hasil yang melimpah di musim kemarau. Tak dinyana, kekeringan panjang membuat ia harus gigit jari karena merugi.
Akibat kerugian yang diderita, petani belum berani mengambil bibit kedelai. Tanaman yang tahan terhadap cuaca panas berkepanjangan menjadi alternatif lain yang akan ditanam.
"Kami juga meminta pemerintah agar dapat menyuplai air bersih untuk menyemprot tanaman kami," pinta Sutrisno.
(mdk/hhw)