Kemarau, ribuan desa di Jateng terancam kekeringan
Musim kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan sejumlah daerah di Jawa Tengah mengalami kekeringan. Krisis air bersih bahkan sudah terjadi di beberapa desa di wilayah Jateng. Droping air bersih pun dilakukan untuk meringankan beban rakyat.
Musim kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan sejumlah daerah di Jawa Tengah mengalami kekeringan. Krisis air bersih bahkan sudah terjadi di beberapa desa di wilayah Jateng. Droping air bersih pun dilakukan untuk meringankan beban rakyat.
Berdasarkan data Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, hingga saat ini sedikitnya ada 10 daerah yang mulai melakukan droping air bersih. Di antaranya Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Banyumas, Blora, Klaten dan Wonogiri. Bahkan droping air sudah dilakukan di 46 desa dari 22 kecamatan.
"Ada 1.235 desa di 266 kecamatan di Jawa Tengah yang rawan terjadi kekeringan. Sementara 1,4 jiwa atau empat persen warga Jateng akan terdampak kekeringan tersebut," ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Jateng Sarwa Pramana, di Solo, Kamis (10/8).
Sarwa mengatakan, berdasarkan perkuraan BMKG bulan ini belum merupakan puncak kemarau, karena masih terjadi hujan. Menurut dia, tahun ini ada kemarau basah yang dimulai Juli sampai Oktober.
Dikatakan Sarwa, jumlah terdampak krjeringan itu masih kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Jateng yang mencapai 35 juta jiwa. Namun status siaga darurat kekeringan penting untuk segera ditetapkan.
"Ini penting untuk mengantisipasi terjadinya krisis air bersih dan dampak lainnya seperti kebakaran hutan. Seluruh wilayah Jateng sudah kita dorong untuk tanggap darurat. Karena ini sudah ada beberapa kabupaten yang sudah siaga darurat," tandasnya.
Sarwa menambahkan, untuk droping air bersih Pemprov Jateng menyediakan anggaran Rp 600 juta. Sementara daerah yang terdampak diminta menyiapkan anggaran sekitar Rp 200 juta.
Sementara untuk sektor irigasi, lanjut Sarwa, berdasarkan rapat koordinasi dengan PSDA, suplai sebagian embung dan waduk masih mencukupi sampai masa tanam musim ini. Namun Sejumlah embung juga disebutkan sudah tidak lagi mencukupi irigasi.
"Sebagian embung airnya sudah kering, sehingga masyarakat diminta tidak menanam padi, tetapi palawija," pungkas dia.
Baca juga:
Polisi minta CCTV jadi syarat IMB dan disambungkan ke Polda Jateng
Kapolda: Jawa Tengah rawan terhadap pelepasan balon udara
'Tak ada tempat bagi ideologi bertentangan dengan Pancasila'
2017, Pemudik Jawa Tengah diprediksi naik mencapai 8,14 juta jiwa
Warga Jateng dapat 177 bus dan 3 gerbong KA buat mudik gratis
Pemprov Jateng matikan jaringan internet antisipasi serangan Malware
Kemenkeu tunjuk BPD Jateng jadi penyalur gaji abdi negara
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa tujuan dari Serangan Umum Surakarta? Meski dihujani bom-bom dari udara, para pejuang gerilya terus melakukan perlawanan dan pertempuran tanpa pandang bulu. Mereka tetap konsisten menyerang pos-pos Belanda lalu masuk ke kampung bersama rakyat lainnya.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Di mana Gedung Cerutu terletak di Kota Tua Surabaya? Mengutip Liputan6.com, ada dua bangunan cagar budaya di Kota Tua Surabaya kawasan Jalan Rajawali.Pertama, Gedung Cerutu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.