Kembali Normal, Pondok Pesantren di Sukabumi Mulai Terima Santri Baru
Pemkot Sukabumi tidak ingin, dengan adanya kelonggaran tersebut kasus penyebaran Covid-19 kembali bertambah. Maka dari itu, meskipun di dalam ponpes seluruhnya tetap harus melakukan jaga jarak, menggunakan masker, membasuh tangan secara rutin dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Pondok pesantren di Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat memasuki masa normal baru. Mereka sudah mulai kembali beraktivitas seperti biasa dan membuka pendaftaran untuk santri baru.
"Pemerintah Provinsi Jabar sudah memberikan kelonggaran kepada Kota Sukabumi untuk memasuki zona hijau, sehingga aktivitas sudah mulai berangsur normal seperti di ponpes," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Sabtu (26/6).
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Kapan Kiai Ageung mendirikan pesantren di Purwakarta? Mulanya, Kiai Ageung datang ke Purwakarta untuk mengenalkan Agama Islam pada 1586.
-
Bagaimana suasana pengajian di Pesantren Mambaul Hikam II yang dihadiri Mutiara Baswedan? "Pas perjalanan ke sini nggak menyangka seramai ini. Orang banyak banget sampai antre. Masya Allah semangatnya luar biasa. Insya Allah saya bisa belajar," kata Tia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (26/12).
-
Apa yang menjadi ciri khas Pondok Pesantren Canga'an? Penamaan kompleks kamar santri menggunakan nama daerah di nusantara. Mulai dari Madura, Bangkalan, Jawa. Penyebutan kata Jawa pada masa Hasyim Asyari, meliputi Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia. Ada kemungkinan para santri berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.
-
Bagaimana penanganan kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren? Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
Menurutnya, untuk ponpes sudah mulai bisa melaksanakan pendidikan. Pihaknya menilai dan mempertimbangkan sekaligus mereka melaksanakan isolasi di dalam ponpes dengan syarat harus menerapkan standar protokol kesehatan maksimal.
Selain itu, santri pun diimbau agar tidak berkeliaran keluar ponpes dan sementara waktu tidak dijenguk dahulu oleh keluarganya apalagi yang berasal dari luar daerah.
Lanjut dia, pengurus ponpes harus menjadi garda terdepan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi pencegahan Covid-19.
Pemkot Sukabumi tidak ingin, dengan adanya kelonggaran tersebut kasus penyebaran Covid-19 kembali bertambah. Maka dari itu, meskipun di dalam ponpes seluruhnya tetap harus melakukan jaga jarak, menggunakan masker, membasuh tangan secara rutin dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Memasuki masa normal baru ini kami sudah mulai kembali membuka dan melonggarkan segala aktivitas warga, namun masyarakat harus bisa beradaptasi dengan kehidupan baru ini dan jangan sekali-kali meremehkan keberadaan COVID-19 karena siapapun bisa saja tertular," ujar Fahmi seperti dilansir dari Antara.
Dia mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pengurus maupun pimpinan ponpes terkait kembali dibukanya pendidikan di ponpes. Harapannya lembaga pendidikan ini bisa menjadi percontohan dalam melakukan pencegahan penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Pemkot Sukabumi pun sudah menyerahkan hasil kajian epidemiologi kepada Pemprov Jabar bahwa penyebaran Covid-19 sudah terkendali dan jika dinilai layak maka seluruh kegiatan pendidikan di Kota Sukabumi kembali dibuka.
(mdk/fik)