Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Tinggalkan Tenda Mina Usai Melempar Jumrah
Penempatan tenda-tenda jemaah haji Indonesia telah ditentukan oleh Kerajaan Arab Saudi.
Penempatan tenda-tenda jemaah haji Indonesia telah ditentukan oleh Kerajaan Arab Saudi.
- Suhu di Mina Capai 45 Derajat, Kemenag: Jangan Melontar Jumrah Sebelum Jam 4 Sore
- Kemenag: Seluruh Jemaah Haji Indonesia di Muzdalifah Sudah Diberangkatkan ke Mina
- 15 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Arab Saudi, Berikut Daftarnya
- Jemaah Indonesia Mulai 2024 Tak Lagi Ditempatkan di Mina Jadid saat Puncak Haji
Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Tinggalkan Tenda Mina Usai Melempar Jumrah
Melempar jumroh menjadi salah satu rangkaian kegiatan puncak ibadah haji. Saat pelaksanaannya, jemaah haji harus berjalan dari tenda di Mina menuju jamarat untuk melempar jumroh dengan jarak 3-5 kilo meter.
Jauhnya jarak dari tenda membuat beberapa jemaah asal Indonesia berniat untuk meninggalkan tendanya dan berpindah mendekati jamarat. Seperti yang diungkapkan Imas, salah satu jemaah asal kelompok terbang (kloter) Jawa Barat.
"Kita akan meninggalkan maktab mencari tenda-tenda yang lebih dekat. Kita serombongan," kata Imas kepada Media Center Haji di Mekkah beberapa waktu lalu, Mekkah Rabu (12/6).
Terkait hal tersebut Kepala Satuan Tugas (Satgas) Arafah, Ali Machzumi menegaskan jemaah haji dilarang meninggalkan tenda-tenda yang telah disediakan Petugas Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Mengingat hal tersebut berpotensi mengambil jatah tempat jemaah asal negara lain.
"Jemaah haji diharapkan hanya menempati tenda-tenda di Mina yang telah disiapkan maktab atau masyarik," kata Ali.
Ali menjelaskan penempatan tenda-tenda jemaah haji Indonesia telah ditentukan oleh Kerajaan Arab Saudi. Sehingga diharapkan tetap berada di tendanya.
"Sehingga jemaah haji saat di Arafah (dan Mina) tetap menempati tenda atau maktab yang telah ditentukan," kata Ali.
Ali bilang bagi jemaah haji yang masuk dalam kategori resiko tinggi (risti), lansia dan disabilitas telah dibuatkan skema tersendiri.
"Sehingga jemaah yang risti, lansia akan ada safari wukuf dan akan ditempatkan di hotel sehingga memudahkan nanti ke Mina nanti," kata Ali.
Sebagai informasi, untuk pelaksanaan melontar jumrah jemaah haji yang harus berjalan dari Mina menuju jamarat pada tanggal 10, 11 dan 12 Dzulhijjah atau 16,17 dan 18 Juni (nafar awal). Khusus jemaah yang mengambil nafar tsani, prosesi ini berlangsung hingga 13 Dzulhijjah atau 19 Juni.