Kemendikbud gelar festival permainan tradisional bangun karakter moral & kinetik anak
Bandoro mengatakan festival tersebut didukung oleh 1.500 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), TK dan SPS serta lebih dari 250 siswa SLTP di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-DIKMAS) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan dan Sanggar Merah Putih menggelar Festival Bermain Kreatif dan Seni Tradisional. Festival yang menampilkan pertunjukkan cerita, gerak, dan lagu dari para siswa Paud dan TK, dengan guru sebagai pendongengnya digelar di Lapangan Puspitek, Kota Tangerang Selatan.
"Festival Bermain Kreatif dan Seni Tradisional 2018 diadakan untuk memperkenalkan metode belajar yang digagas oleh Sanggar Merah Putih dengan nama Panca Seni yakni sebuah metode belajar yang menggabungkan 5 bidang seni yakni drama, tari, nyanyi, musik dan puisi," kata Ketua Umum Sanggar Merah Putih, Bandoro Chariesta, Rabu (7/11).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
Bandoro mengatakan festival tersebut didukung oleh 1.500 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), TK dan SPS serta lebih dari 250 siswa SLTP di wilayah Kota Tangerang Selatan.
"Festival ini bertujuan membentuk karakter pada peserta didik, harus berimbang antara pendidikan karakter moral dan karakter kinetis. Sehingga akan terbentuk generasi yang juga berkemampuan berimbang, antara intektual, skill, tingkah laku dan rohaninya. Melalui kegiatan ini akan terbentuk anak-anak yang ceria, cerdas, dan berbudi pekerti luhur," ungkap Bandoro.
"Setidaknya lebih dari 250 siswa yang mengikuti lomba permainan seni tradisional seperti galasin atau gerobak sodor, enggrang, bakiak, dan tarik tambang," tambah dia.
Dirjen PAUD-DIKMAS Kemendikbud, Ir Harris Iskandar, Ph.D mengatakan festival ini bentuk harmonisasi antara bidang di lingkungan pendidikan, yaitu bidang pendidikan anak usia dini dan bidang kebudayaan.
"Festival Bermain Kreatif dan Seni Tradisional 2018 yang di motori oleh Sanggar Merah Putih sangat harmonis dan kreatif sekali karena memadukan kegiatan antara siswa Paud, TK, SMP dan SMA, untuk menanamkan budi pekerti luhur dan menjadikan generasi kreatif, cerdas dan cinta seni budaya tradisonal," tutur Harris yang berafiliasi dengan Kemenko PMK tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Drs. Taryono M.Si menyatakan Festival Bermain Kreatif dan Seni Tradisional 2018 yang mengangkat tema 'Membangun Harmoni Tiga Pilar Pendidikan, Wujudkan Anak Indonesia Ceria, Cerdas, dan Berbudi Pekerti Lewat Seni' ini akan berdampak positif.
"Kota Tangerang Selatan sengaja dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Festival Bermain Kreatif dan Seni Tradisional 2018 karena kota ini telah meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak 2018 kategori Madya, jadi sangat layak dengan even ini," jelas Taryono.
Baca juga:
Lewat KBI ke-XI diharapkan muncul kesadaran menjayakan bahasa & sastra Indonesia
Hasil Kongres ke-11, targetkan bahasa Indonesia jadi bahasa Internasional di 2045
Kongres Bahasa Indonesia XI momentum penegakkan bahasa negara
Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional jadi rekomendasi KBI XI
Badan bahasa terus dorong penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik
Kemendikbud prihatin ada anak tak bisa bahasa Indonesia