Kemenkes Minta Warga Lapor Aparat Jika Temukan Vitamin Palsu
Dia juga meminta masyarakat untuk selektif memilih tempat pembelian vitamin. Dia menyarankan masyarakat untuk membeli vitamin di apotek resmi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk melapor ke aparat keamanan jika menemukan praktik penjualan vitamin palsu.
"Laporkan kepada pihak yang berwenang kalau dapat vitamin palsu dan sumbernya," katanya kepada merdeka.com, Jumat (16/7).
-
Kapan kakek di cerita anekdot Obat merasa sakit kepala? Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Bagaimana cerita anekdot tentang Kakek dan obat sakit kepala menggambarkan humornya? Tanpa ragu dan dengan raut wajah yang tampak tidak berdosa, sang Kakek lantas menjawab, "Itulah hebatnya obat ini. Bisa diminum kapan saja, Cu!"
-
Apa saja jenis obat yang sering disalahgunakan? Berikut beberapa jenis obat yang sering disalahgunakan beserta potensi bahayanya. 1. Tramadol 2. Triheksilfenidil 3. Amitriptilin 4. Klorpromazin 5. Haloperidol 6. Dekstrometorfan 7. Amfetamin 8. Antidepresan 9. Opioid 10. Benzodiazepin
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
-
Kapan Jalak Kebo dianggap sebagai penyembuh penyakit? Beberapa orang percaya bahwa jika seseorang yang sakit melihat burung Jalak Kebo terbang di sekitarnya, penyakitnya akan sembuh atau setidaknya mengalami perbaikan.
Dia juga meminta masyarakat untuk selektif memilih tempat pembelian vitamin. Dia menyarankan masyarakat untuk membeli vitamin di apotek resmi.
"Beli vitamin di apotek, jadi tempat yang resmi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Thina membagikan pengalaman membeli vitamin untuk orang tuanya di Tokopedia. Setelah dia melakukan pengecekan, diduga vitamin yang diterima palsu.
Penuturannya pada Tekno Liputan6.com, Selasa (13/7), salah satu satu indikasi vitamin tersebut palsu adalah adanya kode QR yang ternyata tidak sesuai.
Begitu dipindai, kode QR itu ternyata mengarahkan ke situs salah satu universitas swasta Indonesia.
"Lalu di keterangan botol tersebut juga ditemukan adanya typo," tutur Thina melanjutkan.
Selain itu, nama merek ternyata berbeda dengan keterangan situs resmi dan manufaktur vitamin tersebut.
Polri langsung turun tangan melakukan penyelidikan terkait keluhan penjualan vitamin palsu.
"Sedang dilakukan lidik," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, Komjen Agus Andrianto, saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (16/7).
Baca juga:
Polisi Selidiki Aduan Sejumlah Konsumen yang Curiga Ada Vitamin Palsu
Interpol Sebut Ratusan Ribu Apotek Online Jual Obat & Alat Tes Covid Palsu Ditutup
Bikin Resah, 3 Sales Obat Herbal Ditangkap Polisi
Pria di Surabaya Produksi Obat Kuat Ilegal Berbahan Tepung
Sidak di Kosambi, BPOM Sita Puluhan Dus Obat-obatan Ilegal
Polisi Gerebek Rumah Produksi Obat Keras di Bogor