Kemenkes: Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bets CTMAV 547 Bisa Dilanjutkan
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan menyambut baik atas hasil pengujian vaksin AstraZeneca nomor Batch CTMAV 547 yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan menyambut baik atas hasil pengujian vaksin AstraZeneca nomor bets CTMAV 547 yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Pengujian tersebut kata Nadia bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas produk vaksin dengan efek samping yang dilaporkan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana cara kerja vaksin Herpes Zoster? Dengan memberikan vaksin Herpes Zoster, akan membantu mencegah munculnya penyakit tersebut maupun komplikasi yang dapat diderita.
-
Vaksin apa saja yang melindungi kucing dari penyakit berbahaya? Vaksin pada kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit, dan beberapa juga ada yang diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Vaksin kucing diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit menular melalui stimulasi respon imun jika nantinya kucing Anda terkena infeksi.
"Pengujian ini merupakan wujud kehati-hatian pemerintah dalam menyediakan vaksin COVID-19. Dengan hasil ini maka penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca Bets CTMAV 547 dalam program vaksinasi nasional COVID-19 bisa kembali dilanjutkan," kata Nadia dalam keterangan pers, Jumat (28/5).
Dari hasil uji sterilitas dan uji toksisitas abnormal yang dilakukan di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) Badan POM. Kemudian dari hasil tes tersebut memutuskan bahwa vaksin AstraZeneca nomor Bets CTMAV 547 telah memenuhi syarat mutu sehingga aman untuk digunakan dalam program vaksinasi nasional COVID-19.
Namun demikian, Badan POM bersama Kementerian Kesehatan RI, dan Komnas KIPI terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari menyimpulkan proporsi KIPI yang dilaporkan di Indonesia, tidak lebih tinggi daripada KIPI pada uji klinik fase 1, fase 2, fase 3 AstraZeneca.
"Jadi, kami masih merekomendasikan bahwa vaksin ini aman dan program imunisasi nasional menggunakan vaksin ini," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/5).
Kesimpulan yang telah dibuat oleh Komnas KIPI ini merupakan hasil dari data laporan KIPI di lapangan yang telah dibandingkan dengan data-data yang sudah dilakukan pada saat berlangsungnya uji klinik vaksin AstraZeneca dan juga data dari negara-negara yang melakukan vaksinasi dan melaporkannya dalam jurnal yang terpandang.
"Jadi, semua, kita berbasis data. Datanya juga menunjukkan hasil penelitian uji klinik vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa KIPI pada vaksin AstraZeneca kepada kelompok lansia lebih rendah," terang Hindra.
Khusus untuk AstraZeneca pemerintah telah menyediakan nomor hotline di kartu vaksinasi yang bisa dihubungi 7 hari/24 jam.
"Gejala-gejala yang harus diperhatikan adalah sakit kepala yang hebat, yang tidak membaik dengan obat biasa, kemudian penglihatan kabur, sesak napas, sakit perut, pembengkakan tungkai, itu lebih baik segera melapor untuk diobati atau diberi petunjuk rujukan atau tidak sehingga tidak terjadi kejadian yang fatal," terang Hindra lebih lanjut.
Baca juga:
Komnas KIPI: Vaksin AstraZeneca Aman dan Program Imunisasi Nasional Menggunakannya
BPOM Kembali Lanjutkan Penyuntikan Vaksin AstraZeneca Bets CTMAV547
CEK FAKTA: Hoaks Bluetooth Bisa Deteksi Penerima Vaksin AstraZeneca
Punya Manfaat yang Sama, Kemenkes Imbau Masyarakat Tidak Pilih-pilih Jenis Vaksin
Penjelasan Dinkes Bali Soal Isu Korban Meninggal Usai Divaksinasi AstraZeneca