Kemenkopolhukam bakal pertemukan eks napi terorisme dengan keluarga korban
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), membuka rekonsiliasi antara mantan narapidana terorisme dengan pihak keluarga korban. Kemenkopolhukam akan mempertemukan eks napi terorisme keluarga korban untuk menyampaikan permintaan maaf.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), membuka rekonsiliasi antara mantan narapidana terorisme dengan pihak keluarga korban. Kemenkopolhukam akan mempertemukan eks napi terorisme keluarga korban untuk menyampaikan permintaan maaf.
"Kita sedang mengembangkan lagi suatu rekonsiliasi antara pelaku atau eks pelaku terorisme atau yang kita kenal eks napi terorisme, narapidana terorisme, dengan korban terorisme," ujar Menkopolhukam Wiranto di kantor Menkopolhukam, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (5/1).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Mengapa Kompol Syarif bermimpi menjadi tentara? Ketika tahun 2006 itu, bapak saya Almarhum, saya masuk SMA Taruna, ya saya merasa sosok Ibu lah sebagai jadi panutan saya," ujar Syarif. "Ibu saya itu seorang Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad)," sambungnya.
-
Apa itu komedo? Secara sederhana, komedo adalah masalah kulit berupa benjolan kecil yang muncul di pori-pori wajah. Nah, masalah kulit yang satu ini mulai terbentuk ketika sel kulit mati dan minyak menumpuk kemudian menyumbat pori-pori.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Apa cita-cita Kompol Syarif? "Memang bukan mimpi saya jadi polisi. (Mimpinya) jadi tentara," ungkapnya.
Rencananya, kedua belah pihak akan dipertemukan pada akhir Februari 2018. "Tadi sudah kita rapatkan dan akan kita lakukan nanti pada akhir bulan ini," imbuh Wiranto.
Selain itu, Wiranto menuturkan eks napi yang akan dipertemukan, merupakan napi yang telah dibina dan mau bekerjasama dengan pemerintah.
"Intinya teroris yang sudah sadar akibat kita bina dengan baik sudah jadi bagian dari kita atau dia menyesali minta maaf apa yang dilakukan mereka, jelaskan bagaimana direkrut dan mereka bersedia mengungkap jaringannya," kata Wiranto.
Terpisah, Wakapolri Komjen Syafruddin menyebutkan ada sekitar 150 mantan narapidana terorisme yang akan dipertemukan. Pertemuan juga akan dilangsungkan di kantor Kemenkopolhukam.
"itu sekitar 150 yang akan dipertemukan antara pelaku dan korban, akan dipertemukan oleh pak menko di sini," kata Syafruddin.
Baca juga:
Anggota keluarga terduga teroris akan dapat perlindungan dari Kemensos
Kapolda Jateng sebut 3 warga Solo & Karanganyer ditangkap Densus terkait bom Gladag
Densus 88 tangkap 1 warga Solo dan 2 warga Karanganyar
Densus tangkap satu orang terduga teroris di Sulawesi Utara
Densus lepas 2 orang yang ditangkap di Temanggung karena tak terbukti teroris