Kemensos Pastikan Santunan Ahli Waris Korban Banjir Sulsel Segera Disalurkan
Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja ini mengatakan untuk santunan ahli waris akan diserahkan secara bertahap oleh Kemensos mengingat proses pendataan masih terus berlangsung.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menginstruksikan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk segera menyalurkan santunan ahli waris korban banjir Sulawesi Selatan (Sulsel).
"(Kedatangan) Pertama saya ingin melihat apa yang terjadi. Oleh karena itu program yang segera adalah membantu korban bencana," kata Wapres usai memimpin Rapat Koordinasi penanggulangan Bencana Alam Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel, Minggu.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa yang didapat Desa Sukojati Banyuwangi dari Kemenkeu? Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI sebagai Pengelola Keuangan Terbaik.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa yang terdampak bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Dia mengatakan, data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
Wapres mengatakan, upaya membantu korban meliputi pemberian bantuan bagi warga terdampak bencana dan santunan untuk ahli waris korban meninggal. Penyaluran bantuan dan pencairan santunan korban meninggal secepat-cepatnya diharapkan dapat mengurangi rasa duka mendalam warga terdampak bencana banjir, angin kencang, dan tanah longsor di Sulsel.
"Oleh karena itu Kemensos akan segera memberikan bantuan dan santunan ahli waris korban meninggal," tuturnya.
Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja ini mengatakan untuk santunan ahli waris akan diserahkan secara bertahap oleh Kemensos mengingat proses pendataan masih terus berlangsung.
"Hingga 27 Januari tercatat 68 korban meninggal. Untuk tahap pertama disalurkan sebesar Rp555 juta untuk ahli waris 37 korban meninggal," katanya.
Bantuan LDP
Sementara itu sejalan dengan bantuan dan santunan, Tim Relawan Kementerian Sosial RI memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada warga terdampak bencana.
"Ada 21 petugas LDP yang kami terjunkan berasal dari Tim LDP Pusat, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten/Kota terdampak, serta Pekerja Sosial," kata Mensos.
Menteri Agus mengatakan Posko Utama LDP berada di Pos Masjid Maggali, Kabupaten Gowa. Sedangkan Posko Induk pengungsian adalah di Kantor BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar.
"LDP diselenggarakan terintegrasi dengan layanan dapur umum lapangan. Hal ini juga yang kami terapkan dalam penanganan bencana tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah," katanya.
Dengan mengintegrasikan layanan menjadi satu tempat aka memudahkan penjangkauan dan penanganan yang holistik baik dari sisi perlindungan maupun pemulihan sosial warga terdampak bencana.
Bentuk kegiatan LDP meliputi psikoterapi, terapi dengan bermain, terapi spiritual melalui pengajian dan istighosah, hipnoterapi dan psikoedukasi.
"Upaya ini merupakan bagian dari pemulihan dan penguatan warga terdampak bencana," tambahnya.
Wapres tiba di Pangkalan Udara TNI AU Hasanuddin Makassar bersama rombongan Wapres sekitar pukul 10.20 WITA menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan Bae RJ-85.
Titik yang ditinjau pertama adalah lokasi Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa dilanjutkan dengan mengungi Jembatan Sungai Jenelata yang ada di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Rombongan kemudian bergerak menuju Kantor Gubernur Sulawesi Selatan untuk mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan Banjir Sulsel.
Seperti diketahui hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang melanda wilayah Sulawesi Selatan pada 22 Januari lalu.
Tercatat 53 kecamatan di 12 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang mengalami banjir, tanah longsor dan angin kencang Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Bantaeng, Kota Makassar, Kabupaten Selayar, dan Kabupaten Takalar.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menjelaskan Kementerian Sosial telah membentuk Tim Terpadu Penanganan Korban Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang Provinsi Sulsel.
"Tugas tim ini adalah melakukan pendampingan dan verifikasi data korban, mengerahkan 502 personel TAGANA Personil Tagana Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten/Kota terdampak, serta mengaktifkan klaster nasional pengungsian dan perlindungan," terangnya.
Terkait upaya perlindungan sosial korban bencana alam, lanjutnya, telah didistribusikan Tenda Serbaguna Keluarga dan Tenda Gulung sebanyak 332 unit, pendistribusian perlengkapan tidur (velbed, kasur, selimut) sebanyak 910 unit, pembagian perlengkapan keluarga dan anak-anak sebanyak 1.118 paket, serta pembagian perlengkapan kebersihan untuk lingkungan pengungsian.
Untuk pemenuhan kebutuhan makan juga telah disalurkan sebanyak 2.000 paket makanan siap saji dan lauk pauk, 15 ribu mie instan, dan pemberian peralatan dapur sebanyak 250 paket dan bahan mentah berupa lauk pauk yang didistribuskan Tagana untuk dapur umum mandiri masyarakat.
"Selain dapur umum mandiri juga ada layanan dapur umum saat ini ada 8 titik dengan masing–masing produksi 3.000 nasi bungkus/hari. Sehingga total 8 titik dapur umum yang memproduksi total 24.000 bungkus/hari," terangnya.
Sebanyak 8 dapur umum berada di Kota Makasar yakni Pacerakang dan Tamalanrea Permai (BTP) Katimbang, 2 titik di Kabupaten Gowa yakni Posko Tagana Kab. Gowa dan Pos Kodim, satu titik di Kabupaten Takalar, satu titik di Kabupaten Jeneponto, 2 titik di Kabupaten Maros berada di Masjid Almarkas dan Masjid Agung.
Baca juga:
Wapres Jusuf Kalla Tinjau Lokasi Banjir di Sulawesi Selatan
Wapres JK Terbang ke Makassar Tinjau Bencana Banjir
Tim SAR Cari Korban Longsor di Kabupaten Gowa
Permudah Akses Warga, Jembatan Darurat Dibangun di Lokasi Banjir Gowa
Update Data Kerusakan dan Sebaran Bencana Alam di Sulsel
Korban Banjir di Makassar Terjangkit Penyakit Kulit, Ispa dan Diare