Kemlu Konfirmasi Kedubes Jepang Soal Ancaman Teror: Mereka Tak Keluarkan Warning Itu
Faiza tidak bisa menjelaskan lebih jauh informasi Kemlu Jepang soal ancaman teror karena pihak yang bersangkutan mengaku tidak mengeluarkan imbauan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Jepang memberi peringatan untuk warganya di kawasan Asia Tenggara untuk menjauhi fasilitas keagamaan atau pusat keramaian. Imbauan itu sebagai tindak lanjut atas informasi yang mereka terima ada ancaman teror.
Negara Asia Tenggara yang dimaksud seperti Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand dan Myanmar.
-
Bagaimana bentuk rumput Jepang? Rumput Jepang memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum dengan runcing dan ramping. Pertumbuhan rumput ini ditandai oleh daun-daun kecil yang padat, menciptakan penampilan yang teratur dan rapi.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana terowongan Jepang di Bukittinggi itu dibangun? Lubang atau terowongan Jepang yang diperuntukkan untuk pertahanan itu memang berada di tempat yang cukup strategis, yakni di pusat Kota Bukittinggi atau pusat pemerintahan Sumatra Tengah.
-
Kapan Jepang mulai menyerang wilayah Indonesia? Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942. Saat itu, Jepang berhasil menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang pada saat itu masih dijajah oleh Belanda.
-
Kapan terowongan Jepang di Bukittinggi dibangun? Melansir dari beberapa sumber, tempat ini dibangun pada tahun 1942.
-
Bagaimana Jepang membentuk pemerintahan militer di Indonesia? Sementara itu, pemerintahan militer yang dibentuk Jepang dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu: • Pemerintah Tentara 16 AD, wilayah di Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta.• Pemerintah Tentara 25 AD, wilayah di Sumatra yang berpusat di Bukittinggi.• Pemerintah Armada AL, wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua berpusat di Makassar.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengaku sudah berkomunikasi dengan Kantor Kedutaan Besar Jepang setelah mengetahui kabar tersebut.
"Dikonfirmasi dengan kedubesnya di Jakarta dan kemarin juga kita tanyakan ke KBRI di Tokyo," kata Faizasyah saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/).
Setelah dilakukan konfirmasi, kata Faiza, didapat pihak Kedubes mengaku tidak mengeluarkan imbauan tersebut.
"Dijelaskan bahwa mereka tidak mengeluarkan warning tersebut," jelasnya.
Faiza tidak bisa menjelaskan lebih jauh informasi Kemlu Jepang soal ancaman teror karena pihak yang bersangkutan mengaku tidak mengeluarkan imbauan tersebut.
"Saya tidak bisa mengomentari berita yang beredar yang tidak dikonfirmasi pihak Kedubes Jepang. Untuk afdolnya langsung ditanyakan saja ke mereka," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Jepang pada Senin (13/9) kemarin meminta warganya menjauh dari fasilitas keagamaan dan keramaian di enam negara Asia Tenggara dan memperingatkan kemungkinan adanya serangan maupun aksi teror.
Kementerian mengatakan telah memperoleh informasi ada peningkatan risiko seperti bom bunuh diri. Dalam peringatan tersebut, Jepang mendesak warganya untuk memperhatikan berita dan informasi lokal dan berhati-hati "untuk saat ini," tetapi tidak memberikan kerangka waktu tertentu atau detail lainnya.
Kementerian Luar Negeri Jepang menolak memberikan sumber informasi atau mengatakan apakah itu dibagikan dengan negara lain.
Selain Indonesia, sejumlah negara yang disebut sudah memberikan konfirmasinya menanggapi informasi tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand,Tanee Sangrat, mengatakan Jepang tidak mengungkapkan asal usul peringatan tersebut. Dia juga mengatakan Kedutaan Besar Jepang tidak memiliki rincian lebih lanjut selain mengatakan peringatan itu "tidak khusus untuk Thailand."
Wakil juru bicara kepolisian Thailand, Kissana Pathanacharoen mengatakan badan keamanan Thailand tidak memiliki informasi sendiri terkait kemungkinan ancaman.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan tidak mengetahui adanya informasi terkait tingkat ancaman yang meningkat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah membantah adanya peringatan yang dikirim ke warga Jepang di Indonesia.
Polisi Malaysia juga belum menerima informasi atau mendeteksi ancaman keamanan, kata kepala kepolisian nasional Acryl Sani Abdullah Sani.
Baca juga:
Jepang Peringatkan Warganya Ada Potensi Teror di Asia Tenggara Termasuk Indonesia
Jepang Informasikan Ancaman Teror, Mabes Polri Sebut Densus 88 Selalu Siaga
Polri: Seorang Terduga Teroris JI Adalah Residivis dengan Hukuman 3,5 Tahun
Pegawai BUMN yang Ditangkap Densus 88 Jadi Penggalang Dana Sayap Organisasi JI
Kimia Farma Benarkan Karyawan Tertangkap Densus 88 Antiteror
Ini Kata Mabes Polri Soal Mantan Napi Teroris Kembali Ditangkap Densus 88
Terduga Teroris di Grogol Petamburan Pernah Ikut Latihan Militer di Moro Filipina