Kenali Bahaya Virus Cacar Monyet dan Cara Pencegahannya Menurut Dokter
Monkeypox atau cacar monyet dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi
Virus monkeypox atau cacar monyet sudah menyebar di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan ada 88 kasus terkonfirmasi mpox hingga Sabtu, 17 Agustus 2024.
Jika dilihat tren mingguan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024, periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.
-
Apa itu monkeypox? Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hingga kini kita dapatkan 7 kasus konfirmasi Monkeypox di Indonesia di tahun ini. Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta
-
Kenapa Kemenkes memvaksinasi monkeypox? Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko
-
Bagaimana cara vaksinasi monkeypox dilakukan? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu
-
Bagaimana Mpox menular? Mpox disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia melalui hewan yang terinfeksi, namun juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet? "Pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi dan kebersihan tangan serta tidak berkontak dengan pasien yang mengalami infeksi ini, dan tidak menggunakan barang bersama merupakan hal yang penting diperhatikan," ujar Hanny dilansir dari Antara.
-
Siapa yang akan divaksinasi monkeypox? Kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) dr Hanny Nilasari mengatakan, monkeypox dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi, contohnya sepsis akibat demam yang menyebabkan peradangan di seluruh badan.
Hanny menjelaskan bahwa pada komplikasi lokal, terjadi nyeri atau rasa gatal di area yang terinfeksi atau area kulitnya, atau bisa juga terjadi kelainan menelan jika hal itu terjadi di area mulut atau daerah yang untuk menelan.
"Di area mata juga kadang-kadang kita ketemu ada beberapa pasien yang mempunyai kelainan di area mukosa mata. Itu juga bisa terjadi suatu infeksi yang berkepanjangan sehingga manifestasi kelainan kulitnya atau kelainan di matanya itu bisa menjadi suatu komplikasi yang cukup berat di mana terjadi kebutaan," katanya Dalam âMpox Bikin Geger WHO! Seberapa Bahaya?â yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin, (19/8).
Penularan Mpox
Dia menjelaskan bahwa mpox adalah penyakit infeksius yang ditularkan melalui dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia juga. Adapun manifestasinya, kata dokter itu, adalah munculnya suatu kelainan kulit.
"Jadi manifestasi awal adalah kelainan kulit tetapi diawali oleh gejala-gejala lain. Gejala lainnya berupa demam, kemudian rasa tidak enak badan, kemudian nyeri-nyeri otot, dan juga ada gejala subjektif yang lainnya," kata dr Hanny, dilansir dari Antara.
- Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa
- Waspada Cacar Monyet, Jokowi Minta Upaya Preventif Bagi Delegasi Afrika dalam Acara IAF di Bali
- Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat
- Darurat Virus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Siapkan 4.450 Dosis Vaksin pada 2024
Setelah itu, ujarnya, muncul kelainan kulit yang hampir mirip dengan kelainan-kelainan kulit lain, sehingga terkadang orang tidak terlalu sadar atau mengenali penyakit tersebut.
Dia mengatakan, pada kasus kelainan yang sangat berat, yakni komplikasi syok sepsis, infeksi sangat berat menyerang seluruh tubuh hingga sampai ke otak, dan sangat memungkinkan berujung pada kematian.
"Tapi angka kematiannya tidak terlalu besar, hanya kurang dari 0,1 persen yang tercatat pada wabah di tahun 2022," katanya.
Apabila memiliki imunitas tubuh yang baik, dia menuturkan, tidak perlu cemas karena tubuh dapat melawan mpox itu. Namun demikian, kata Hanny, tetap harus waspada karena infeksinya bisa menjadi berat pada kondisi-kondisi khusus, terutama orang-orang yang imunitasnya sangat rendah.
Cegah Penularan Mpox
Menurutnya, pencegahan lebih baik, sehingga publik perlu mengetahui cara-cara penularan penyakit tersebut.
Dia menyebutkan sejumlah faktor risiko, antara lain kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, pekerja kesehatan yang merawat pasien mpox, orang-orang dengan imunitas lemah, serta lelaki yang berhubungan seks dengan sesama lelaki.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya hidup bersih dan sehat, menjaga imunitas yang baik dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, menerapkan pola hidup bersih, melakukan deteksi dini, membatasi jumlah pasangan seks, serta menggunakan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan.
"Kemudian saat ini Kementerian Kesehatan juga sudah mempunyai vaksin, vaksin juga bisa digunakan atau diberikan pada kelompok yang beresiko tadi, jadi supaya tidak terkena, tidak terinfeksi," kata dr Hanny.
- Usung Program Muda Berdaya, Pasangan Airin-Ade Dapat Dukungan dari Relawan 'Kopi Hitam' di Pilkada Banten
- Kece Banget! Gaya Mikha Tambayong saat Hadiri Acara di Singapura, Penampilannya Bikin Salfok
- Tampil Menawan dan Elegan, 7 Foto Sintya Marisca di Acara Pernikahan - Netizen Mendoakan Segera Menyusul
- VIDEO: Jokowi Respons Kaesang Ke KPK Kasus Jet Pribadi, Kapolri Langsung Berdiri Samping Presiden
- Alasan Hakim Akhirnya Vonis Bebas ke Nyoman Sukena, Warga Bali yang Pelihara Landak Langka
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Pramono Anung Mundur dari Seskab, Istana Sebut Reshuffle Kabinet Mungkin Terjadi
merdeka.com 19 Sep 2024