Kepala Ombudsman DIY: Pelemparan batu bentuk teror, kami tak gentar
Pelemparan batu hingga mengakibatkan kaca depan kantor Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY terjadi pada Minggu (9/7) pagi diduga merupakan bentuk teror. Teror yang dilakukan ini diduga terkait dengan tugas ORI DIY yang tengah mengusut dugaan maladministrasi di sejumlah instansi.
Pelemparan batu hingga mengakibatkan kaca depan kantor Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY terjadi pada Minggu (9/7) pagi diduga merupakan bentuk teror. Teror yang dilakukan ini diduga terkait dengan tugas ORI DIY yang tengah mengusut dugaan maladministrasi di sejumlah instansi.
"Jika pelemparan batu ini bertujuan untuk meneror kami tidak gentar. Kami akan tetap melakukan tugas dalam pengawasan publik," tegas Kepala ORI DIY, Budhi Masthuri, Minggu (8/7).
Budhi menerangkan bahwa ORI DIY memang sedang mendalami sejumlah kasus yang berkaitan dengan pelayanan publik. Meskipun demikian pihaknya tidak ingin berandai-andai apakah perusakan terkait kasus yang ditangani ORI DIY.
"Bisa teror tapi tidak menutup kemungkinan orang iseng juga kan. Kami pasrahkan saja pada pihak kepolisian untuk penyelidikannya," jelas Budhi.
Sedangkan koordinator bidang penyelesaian laporan ORI DIY, Jaka Susila Wahyuana menuturkan bahwa teror biasa diterima oleh para asisten. Bentuk teror, kata Jaka, biasanya hanya berupa pesan singkat saja.
"Biasanya teror lewat SMS (short message service). Untuk teror pelemparan ini yang pertama kali sejak kami di sini sejak 2004," urai Jaka.
Jaka menyampaikan bahwa ORI DIY saat ini menangani beberapa kasus terkait pelayanan publik. Namun, sambung Jaka ada tiga kasus yang saat ini menjadi fokus di ORI DIY.
"Yang kami tangani diantaranya regulasi taksi online, kasus penelanjangan sopir taksi online dan pengawasan penerimaan peserta didik baru (PPDB)," pungkas Jaka.
Seperti diketahui, kantor ORI DIY yang berada di Jalan Walter Monginsidi nomor 20 menjadi sasaran pelemparan batu dari orang tak dikenal. Sebuah kaca di teras kantor ORI DIY pecah akibat lemparan batu ini. Dari tempat kejadian perkara ditemukan dua buah batu berukuran kepalan tangan orang dewasa. Batu ini diduga digunakan untuk melempar kantor ORI DIY.
Baca juga:
Ombudsman pelajari kasus calon siswa disuruh telanjang cek tato
Temuan Ombudsman: 222 dari 541 komisaris BUMN rangkap jabatan
Komisi Ombudsman sentil KPPU soal perang tarif telekomunikasi
Ombudsman: Dana reses tiap anggota DPD Rp 150 juta
Ombudsman minta UU Tentang Aparatur Sipil Negara direvisi
-
Siapa yang menunjuk Sitor Situmorang menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta? Pada tahun 1947, Sitor di tunjuk oleh Menteri Penerangan, Muhammad Natsir untuk menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Siapa saja yang ikut membentuk organisasi Askar Perang Sabil (APS) di Yogyakarta? Di Yogyakarta, para ulama yang sebagian besar berasal dari kalangan Muhammadiyah membentuk sebuah organisasi kelaskaran bernama Askar Perang Sabil (APS).
-
Apa yang menjadi dasar pendirian Kesultanan Yogyakarta? Kesultanan Yogyakarta didirikan pada tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian politik yang mengubah peta kekuasaan di Pulau Jawa.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Apa saja yang dilakukan Jenderal Wismoyo untuk kesejahteraan prajurit? Saat menjabat Kasad, dia membuat beberapa kebijakan untuk kesejahteraan prajurit. Mulai menaikan uang lauk pauk dari Rp1.800 menjadi Rp3.000, hingga hadiah menunaikan ibadah haji bagi prajurit yang berprestasi.