Kesakitan Setya Novanto di tengah pusaran korupsi
Kesakitan Setya Novanto di tengah pusaran korupsi. Setyo menuturkan, setelah dilakukan analisa dan hasil CT scan, Novanto bakal menjalani operasi tahap dua karena adanya gangguan penyempitan di saluran pernapasan.
Pemeriksaan terhadap tersangka tindak pidana korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto atau dikenal dengan panggilan Setnov, masih tertunda akibat gangguan kesehatan ketua DPR itu. Meski demikian, juru bicara KPK Febri Diansyah menuturkan, kondisi kesehatan Setnov tidak menjadi alasan utama penundaan pemeriksaan terhadapnya.
Pandangan tersebut, diakui Febri setelah berdiskusi dengan tim dokter KPK mendiskusikan kesehatan Setnov dengan tim dokter yang merawat ketua umum partai Golkar itu.
"Kami bertanya kepada dokter spesialis jantung yang menangani SN dan kemudian dijawab bahwa pemeriksaan diprediksikan bisa dilakukan, namun harus melihat perkembangan kondisi sampai besok Rabu," ujar Febri di gedung KPK, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (19/9).
Dia juga menjelaskan, pada prinsip hukum pemeriksaan terhadap saksi ataupun tersangka tidak hanya terpaku dengan kondisi kesehatan yang bersangkutan. Menurutnya, hal mendasar dari pemeriksaan yakni kemampuan saksi atau tersangka menjawab serta merespon pertanyaan penyidik.
"Jadi yang paling penting dan mendasar adalah dalam kondisi seseorang yang dilihat dalam hukum adalah apakah yang bersangkutan fit to be questioned (sehat untuk menjawab pertanyaan) atau tidak," tukasnya.
Namun, Setya Novanto rupanya masih belum pulih usai menjalani operasi katerisasi jantung. Novanto masih mengeluh muntah, pusing dan kembung.
"Saya sempat lihat beberapa kali adik saya itu muntah-muntah," kata Kakak Novanto, Setyo Lelono.
Setyo menuturkan, setelah dilakukan analisa dan hasil CT scan, Novanto bakal menjalani operasi tahap dua karena adanya gangguan penyempitan di saluran pernapasan.
"Karena proses sirkulasi oksigen ke otak berkurang bahkan bisa menutup aliran udara sewaktu-waktu sehingga dapat memicu melambatnya kerja jantung yang bisa mempengaruhi semua fungsi organ tubuh lainnya. Kalau itu terjadi bisa sudden death," tambahnya.
Sudden death itu, kata Setyo adalah kematian mendadak yang cukup menakutkan pihak keluarga. Dikatakannya, kejadian sudden death itu harus dihindari dan jangan sampai terjadi, karena memang tidak bisa diprediksi kapan terjadi.
Menurutnya, saat ini sudah dilakukan tindakan penyetopan obat pengencer darah. Dalam penyetopan obat ini sangat berisiko tinggi karena gangguan yang lain belum ditangani tetapi harus dilakukan. Sekali lagi dikhawatirkan adanya penyumbatan ulang yang dapat mengakibatkan sudden death.
Beberapa hal lainnya juga harus dijaga secara intensif baik itu kondisi jantung, ginjal, tensi, aliran darah dan sebagainya. Bahkan, pagi tadi penyakit vertigo Novanto kambuh. Istri Novanto, Deisti Astriani Tagor Novanto menceritakan kira-kira pukul 05.00 WIB, ada laporan dari dokter bahwa bapak vertigo suaminya kambuh sampai pusing dan muter.
"Sampai ditangani dokter jaga di ICCU enggak lama dari itu langsung muntah dan menggigil," kata Deisti.
Deisti menambahkan, saat ini Novanto masih terbaring menggunakan infus. Bahkan saat tidur juga menggunakan alat bantu pernapasan.
"Karenakan rongga napas dari hidung dan kerongkongan sangat kecil," ucapnya.
Jadi, kata dia, menurut dokter hal itu yang membuat Novanto pusing dan vertigo. Oksigen hanya sedikit yang mengalir ke otak.
"Masalah gangguan pernapasan ini sebenarnya sudah lama dialami suami saya dan sejak tahun 2015 yang lalu sebenarnya sudah disarankan oleh dokter jantung dari Singapura yaitu dr Lim Tau Tian dan konsultan radiologi dari Singapura juga dr Gi Ming Tye, mereka mengatakan bahwa gangguan ini harus ditangani agar tidak terjadi masalah di kemudian hari," ucapnya.
Akhirnya, lanjut dia, sesuai dengan rekomendasi dari dokter THT Di RS Premier, untuk segera dilakukan operasi pada hari Senin lalu. "Saya diberitahu tim dokter jantung RS. Premier bahwa mereka sudah melaporkan perkembangan kondisi suami saya dan diketahui oleh dokter KPK beserta tim pada saat kunjungan ke sini (RS Premier) beberapa kali," tutupnya.
Baca juga:
Vertigo Novanto kambuh jelang operasi kedua, sampai muntah dan menggigil
Dedi: Masa iya pak Setnov habis operasi jantung bahas Pilgub jabar
KPK sebut materi tuntutan Setnov keluar dari ranah praperadilan
Sirkulasi oksigen ke otak berkurang, Novanto segera operasi tahap dua
KPK jemput bola, ambil rekam medis Setnov di RS Premier Jatinegara
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Mengapa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak mau berkomentar tentang kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear," pungkasnya.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.