Kesaksian Anak Terduga Pelaku Bom Ikan di Kupang: Peledak Diletakkan Orang Lain
Dorkas Massa (32) hanya bisa menangis ketika mendengar kabar suaminya, FN (39) ditangkap aparat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), karena diduga menangkap ikan menggunakan bahan peledak.
Dorkas Massa (32) hanya bisa menangis ketika mendengar kabar suaminya, FN (39) ditangkap aparat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), karena diduga menangkap ikan menggunakan bahan peledak.
Saat dihubungi wartawan, Dorkas mengaku, suaminya tidak membawa bahan peledak saat pergi dari rumah untuk melaut. Anak mereka bernama Yesua (9) juga ikut ayahnya memukat ikan di sekitar perairan Tanjung Kurung.
-
Mengapa ikan shishamo menjadi viral? Ini termasuk olahan yang sempat viral di media sosial dan mulai disukai banyak orang.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Bagaimana cara menjaga kesegaran ikan lokal? Ikan lokal umumnya ditangkap di perairan Indonesia dan langsung didistribusikan ke pasar lokal. Proses yang singkat ini meminimalkan waktu pendinginan dan transportasi, sehingga menjaga kesegaran ikan dengan optimal.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
"Waktu pergi melaut itu suami dengan anak saya jalan sendiri, tidak dengan orang lain. Tapi saya tidak terlalu tahu, nanti anak saya yang cerita saja saat mereka pergi melaut," kata Dorkas Massa sambil memanggil anaknya, Selasa (17/1) sore.
Sebut Sang Ayah Tidak Terlibat
Yesua menjelaskan, saat sedang memukat ikan tiba-tiba seorang nelayan lain yang biasa dipanggil Om Son datang dari belakang mereka, lalu langsung membom ikan yang tengah masuk dalam pukat.
"Saat itu katong (kami) dapat lihat ikan duluan, kemudian katong pi lingkar sekitar satu kepala mau masuk empat kepala, tiba-tiba Om Son datang dari belakang langsung bom dua kali," ungkapnya.
Menurut Yesua, saat ayahnya FN sedang beristirahat untuk merokok, datang lagi nelayan lain bernama Aldi menyandarkan perahunya ke perahu FN dan Yesua, kemudian menyembunyikan satu buah bom ikan ke dalam pukat mereka.
"Katong pu pukat su naik, Om Aldi datang sandar di katong pu perahu dan saat bapak balik ke belakang untuk membakar rokok, terus Om Aldi simpan itu alat (bom ikan) ke dalam katong pu perahu. Habis itu dong (mereka) lari," jelasnya.
Saat sejumlah perahu beramai-ramai merapat ke perahu milik FN dan Yesua, barulah kedua nelayan yang memakai perahu dayung dan menyimpan bom ikan di atas perahu tersebut kabur.
"Om Son lempar bom ke laut dua kali, kalo om Aldi yang simpan bom ikan ke katong pu perahu. Waktu Om Aldi simpan bom di atas perahu,hanya beta (saya) yang lihat, bapak tidak lihat. Om Aldi sisip bom ke dalam katong punya dalam pukat," tambah Yesua.
Yesua kembali menceritakan, saat itu dia tidak memberitahukan kepada ayahnya soal bom ikan yang disimpan kedua nelayan bernama Son dan Aldi, karena takut dimarahi. Sehingga saat polisi tiba, keduanya langsung diperiksa dan ditemukan bom ikan di atas perahu mereka.
Cari Pinjaman Beras
Dorkas mengaku kesulitan ekonomi. Bahkan mereka harus bertanggung jawab terhadap perahu dan pukat yang dipinjam dari orang lain, karena telah disita polisi sebagai barang bukti.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, kini Dorkas nekat meminjam uang di koperasi. Dia menjamin suaminya tidak terlibat pemboman ikan di laut. Perempuan ini curigai suaminya dijebak.
"Kemarin dia pi pukat ikan di laut karena kami tidak ada beras untuk makan," tutupnya sambil menangis.
Sebelumnya, seorang nelayan asal Desa Uiasa, Kecamatan Semau Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap tim patroli Polairud Polda NTT, karena kedapatan sedang melakukan pemboman ikan di perairan Teluk Kupang.
Pelaku berinisial FN (39) merupakan seorang petani, namun karena tergiur dengan hasil yang banyak dan gampang, pelaku diduga nekat menangkap ikan menggunakan bahan peledak.
Kabag Bin Ops Ditpolairud Polda NTT, AKBP Gede Putra Yase menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan masyarakat bahwa penangkapan ikan menggunakan bahan peledak marak terjadi di perairan sekitar Pulau Semau.
(mdk/yan)