Kesaksian Mak Jo Bantu Evakuasi Korban Erupsi Marapi: Jasad Penuh Debu, Menghitam & Luka-Luka
Hingga kini status Gunung Marapi berada pada level II (Waspada).
Data terkini 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia.
- Rekam Jejak Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Tercatat Sejak 1807 hingga 2011 Berstatus Waspada
- Kapolri dan Panglima TNI Beberkan Langkah-Langkah Penanganan Korban Erupsi Gunung Marapi
- Menko Mahfud Minta Pemda & Tim SAR Segera Lakukan Penanganan Pasca Gunung Marapi Erupsi
- Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi, Basarnas Jambi Kirim 17 Personel ke Sumbar
Kesaksian Mak Jo Bantu Evakuasi Korban Erupsi Marapi: Jasad Penuh Debu, Menghitam & Luka-Luka
Erupsi Gunung Marapi menganggetkan warga Sumbar utamanya yang tinggal di kaki gunung. Hingga hari ketiga pascakejadian pada Minggu (3/12), tercatat korban meninggal dunia 11 orang.
Mak Jo (64) salah seorang warga lokal turut membantu pencarian pendaki yang menjadi korban erupsi puncak Gunung Marapi. Mak Jo tergabung dalam rombongan tim Palang Merah Indonesia (PMI).
Dia dan rombongan berangkat pada pencarian Senin (4/12) kemarin. Mereka berangkat dari pos masuk Batu Plano pukul 13.00 WIB, kemudian pukul 16.00 WIB tiba di Cadas. Cadas adalah bagian sebelum puncak Gunung Marapi yang sudah tidak ditemukan lagi tumbuhan.
Sesampainya di Cadas, dia melihat sejumlah pendaki meninggal dunia. Ada yang tubuhnya sudah dipenuhi dengan abu. Ada pula yang sudah menghitam serta luka bakar.
"Kita temukan sebanyak dua orang, semuanya dalam keadaan meninggal dunia. Kondisi tubuhnya penuh abu, menghitam serta penuh luka," tuturnya, Selasa, (5/12).
Saat itu, kondisi tubuh korban dalam keadaan telungkup. Sementara ketika kepalanya diangkat ada darah yang sudah membeku.
Mak Jo bersama rombongan langsung mengevakuasi korban tewas itu turun. Mereka tak lagi melanjutka pencarian karena sudah hampir gelap.
"Karena sudah malam, perlengkapan tidak cukup dan kita langsung turun ke bawah membawa jenazah korban. Kami sampai dibawah padq pukul 22.00 WIB. Jenazah korban langsung di bawa ke rumah sakit," tuturnya.
Evakuasi di Tengah Erupsi
Mak Jo menceritakan, saat proses pencarian pendaki dilakukan, sebenarnya erupsi masih terjadi di pucak Marapi. Tetapi, kondisi itu terpaksa mereka abaikan karena ada pendaki yang harus diselamatkan
"Ketika di atas kami tidak memikirkan erupsi, seolah-olah kami dikasih kekuatan, dan kami juga tidak ada merasa takut. Kami fokus evakuasi korban yang kondisinya sangat memprihatinkan," ujarnya.
Setelah memasukkan jenazah ke kantong, mereka sempat menandai titik-titik diduga lokasi korban.
Kemudian mereka tandai dengan kayu dan diikat dengan tali untuk kemudian diinformasikan ke Basarnas dan BPBD agar memudahkan proses evakuasi selanjutnya.
Untuk diketahui, hingga kini status Gunung Marapi berada pada level II (Waspada). Warga diminta tidak beraktivitas di sekitarnya.
Diketahui, Gunung Marapi merupakan gunung aktif di Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dengan ketinggian 2.891 mdpl.