Keseruan Panen Pohon Kurma di Masjid Agung Tasikmalaya
Kegiatan memanen buah kurma tersebut menjadi sensasi tersendiri bagi para jemaah. Selama ini mereka hanya tahu kurma yang sudah diolah, bukan buahnya yang masih segar dan baru dipetik dari pohonnya.
Puluhan jemaah memadati halaman Masjid Agung Tasikmalaya yang terletak di Kelurahan Yudanagara, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. Mereka tidak sedang melakukan ibadah, melainkan memanen buah kurma dari pohonnya langsung yang tumbuh di halaman Masjid Agung Tasikmalaya.
Kegiatan memanen buah kurma tersebut menjadi sensasi tersendiri bagi para jemaah. Selama ini mereka hanya tahu kurma yang sudah diolah, bukan buahnya yang masih segar dan baru dipetik dari pohonnya.
-
Apa manfaat utama dari makan buah? Buah-buahan mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting bagi kesehatan tubuh.
-
Apa keunikan dari bentuk dan bau Buah Lahung? Dilansir dari kanal Liputan6.com, buah ini memiliki ciri khas yaitu bentuknya yang bulat, berukuran sedang, berwarna merah, dan berbau tajam.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Apa yang dimaksud dengan asinan buah? Asinan buah adalah kudapan segar yang sangat pas disantap saat cuaca panas. Perpaduan rasa asin, manis, dan pedasnya tak pernah gagal untuk membuat lidah Anda terkesan.
-
Apa manfaat utama dari buah mangga? Buah mangga dikenal karena rasa manisnya, dagingnya yang berwarna oranye, serta teksturnya yang lembut, sehingga sangat mudah untuk dinikmati.
-
Apa manfaat utama dari buah dan sayur beku? Proses pembekuan dapat mempertahankan kandungan vitamin A, vitamin C, serat, karotenoid, asam tokoferol, riboflavin, dan mineral lainnya pada buah dan sayur beku. Kandungannya mirip dengan buah dan sayur segar.
Seperti yang diungkapkan salah seorang warga, Firman (42). Sejak lahir ia tidak pernah menikmati buah kurma yang baru dipetik, namun kini ia menjadi tahu rasa kurma yang baru dipetik dari pohonnya di halaman Masjid Agung Tasikmalaya.
"Saya tidak niat juga awalnya. Tadi pas lewat sini ada kerumunan. Saya pikir ada apa, ternyata lagi panen kurma. Ya saya ikut karena mau tahu juga," ujarnya.
Firman menyebut bahwa kurma yang dipetik di halaman Masjid Agung Tasikmalaya itu belum matang sempurna sehingga rasanya kesat dan agak pahit. Namun meski demikian, ia mengaku menikmati rasa itu karena ada kesegaran tersendiri, apalagi dinikmati di bawah panasnya terik mentari Kota Tasikmalaya.
"Memang rasanya tak sama dengan yang jual di pasar. Kalau ini mungkin belum matang tapi sudah dipanen, tetapi sudah layak untuk dikonsumsi," sebutnya.
Sewarga lainnya, Asep Bunyamin (52) menyebut bahwa rasa kurma yang baru dipanen di halaman Masjid Agung Tasikmalaya cukup ma is walau rasa pahit mendominasi. "Tetapi tetap ada segarnya. Mungkin rasa pahit karena kurmanya belum matang," ucapnya.
Rasa kurma yang baru dipetik di halaman Masjid Agung Tasikmalaya tidak hanya dinikmati warga Kota Tasikmalaya saja. Seorang warga Depok, Aji Bayu (29) yang kebetulan sedang berada di Masjid Agung ikut merasakan buah khas Timur Tengah itu setelah sempat berebut jatah dengan warga lainnya usai dipetik petugas Masjid agung.
Aji sendiri mengaku heran sekaligus takjub dengan berbuahnya pohon kurma di Kota Tasikmalaya, terlebih kejadian itu baru pertama kali ia ketahui langsung.
"Biasanya kan kurma berbuah di jazirah Arab sana. Aneh juga bisa berbuah di Indonesia yang beriklim tropis. Jadinya ya ikut berebut karena mau ngerasin juga," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya, KH Muhammad Aminudin Bustomi mengungkapkan bahwa pohon kurma yang berada di halaman Masjid agung ditanam sejak 2002.
"Sejak ditanam itu baru kali ini dipanen. Sejak tiga bulan lalu memang sudah mulai kelihatan berbuah. Ini semua atas izin Allah. Kita sengaja memanen dan berbagi karena banyak buah yang jatuh ke halaman masjid," ujarnya.
Di halaman Masjid Agung Tasikmalaya, disebut Aminudin, terdapat lima pohon kurma. Namun dari jumlah tersebut hanya dua pohon yang berbuah. Ia mengungkapkan bahwa rencananya DKM Masjid Agung akan lebih fokus mengurus pohon-pohon kurma termasuk mengganti pohon lainnya yang tidak produktif dengan kurma.
"Kami sempat nanya ke ahli tanaman, kalau dirawat dengan baik, dua tahun sudah bisa berbuah. Kita juga akan libatkan warga yang punya kemampuan untuk rekayasa pupuk dan sebagainya," kata dia.
Aminudin menambahkan, jika pohon kurma di Masjid Agung Tasikmalaya terus berbuah, pihaknya akan terus memanen secara berkala. Ia memastikan bahwa hasil panen itu tidak akan dijual, tetapi dinikmati bersama jemaah masjid.
"Kita sudah coba, rasanya cukup enak. Tidak kalah dengan yang dijual di pasar. Kalau panen, kita bagikan untuk jemaah yang datang," ungkapnya.
Bersyukur
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengaku sangat bersyukur dengan berbuahnya pohon kurma di Masjid Agung Tasikmalaya. Ia pun menyebut masih ingat betul di 2002 ikut menanam pohon itu di halaman masjid.
Ia menyebut bahwa pohon kurma yang ada di halaman Masjid agung Tasikmalaya adalah pohon kurma pertama yang berbuah di Kota Tasikmalaya.
"Pohon ini saya ikut menanamnya, sudah 18 tahun baru berbuah sekarang. Mudah-mudahan jadi berkah buat Kota Tasikmalaya," sebutnya.
Budi menambahkan, pihaknya akan mendukung DKM Masjid Agung Tasikmalaya untuk mengembangkan pohon kurma lainnya. Jika memungkinkan, semua pohon di Masjid Agung diganti dengan pohon kurma.
Budi juga mengaku senang melihat warga antusias menikmati buah kurma yang dipanen dari halaman masjid. Menurut dia, antusiasme itu hadir karena umumnya warga belum pernah melihat langsung pohon kurma berbuah.
"Saya kira kejadian ini (pohon kurma berbuah di Indonesia) jarang. Memang tumbuh pohon kurma di Indonesia, tetapi jarang yang berbuah. Untuk di Masjid Agung, berbuah. Kita tidak lihat jumlah, tetapi berkahnya," tutupnya.
(mdk/eko)