Ketahuan bohong, siswi di Tanjung Duren alami trauma
Pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sendiri telah mengunjungi rumah PIS jumat (15/9) pagi, bersama pihak sekolah dan komite. Mereka juga turut berupaya memulihkan dan mengurangi trauma PIS agar tidak berlarut-larut dalam kasus ini.
Kepala Sekolah SDN Tanjung Duren Selatan 01 Mulyadi meminta maaf atas kebohongan yang dilontarkan PIS, siswi kelas IV. Diketahui, pengakuan percobaan penculikan terhadap PIS menjadi viral di media sosial.
Mulyadi pun menunjukkan rekaman CCTV kepada merdeka.com saat mengunjunginya.
"Bener ada mobil, ada tukang parkir, tapi enggak ada penyekapan tangan seperti yang dia (PIS) bilang. Udah rekonstruksi berkali-kali ternyata biasa aja enggak ada apa-apa. Orang tukang parkirnya cuma ngelus kepalanya supaya minggir karna pintu mobil yang item ini mau keluar orangnya terus dia (PIS) tuh langsung lari sama temennya," ujar Mulyadi saat ditemui merdeka.com, Jumat (15/9).
Menurut Mulyadi ada sebelas saksi yang diperiksa terkait kasus dugaan penculikan ini.
"Ada sebelas orang, saya (mulyadi), komite dua orang, guru bimbel, dua wali kelas, dia (PIS) sama dua temennya sama wali murid tiga orang," jelasnya.
Sementara itu, untuk kondisi dan keadaan PIS saat ini masih dalam keadaan trauma dan belum dapat masuk sekolah seperti biasanya. Pihak sekolah akan terus berupaya dalam beberapa hari kedepan untuk dapat memulihkan keadaan PIS seperti biasanya.
"Saat ini anak tersebut sedang dalam masa trauma, ya kita terus berupaya melakukan pemulihan untuk berikutnya," ucapnya.
Pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sendiri telah mengunjungi rumah PIS jumat (15/9) pagi, bersama pihak sekolah dan komite. Mereka juga turut berupaya memulihkan dan mengurangi trauma PIS agar tidak berlarut-larut dalam kasus ini.
"Tadi kita dateng dari pihak sekolah, ada dari komite ada dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Tadi agak-agak trauma ngeliat orang kayak ngeliat hantu gitu. Saat ini kita sedang menciptakan kondisi seperti biasa seperti semula. Tadi sih pihak KPAI yang ajak ngobrol duluan, ya dia lebih taulah cara menangani anak SD seperti apa," jelas Mulyadi.
Sedangkan, untuk dua teman lainnya yang terekam dalam CCTV sudah masuk sekolah seperti biasanya.
"Yang mana? Oh yang dua udah masuk lagi. Engga, enggak ada bullying dari temen-temennya mungkin karna masih SD enggak kayak anak SMA," ujarnya.
Mulyadi pun selaku kepala sekolah tempat PIS menimba ilmu menyatakan permintaan maafnya atas kejadian ini yang sudah terlanjur viral di media sosial, ia berharap agar tidak lagi diungkit kasus ini untuk memulihkan serta menghilangkan trauma yang dialami PIS setelah kasus ini ditutup.
"Saya sih udah enggak komentar, ya minta maaf aja lah, saya bilang sama pak Kapolsek aduh pak saya minta maaf. Ya saya si berharap kasus ini enggak usah dibesar-besarkan supaya dia (PIS) juga bisa kembali sekolah lagi. Sekarang masalahnya sudah jelas semua sudah clear semua. Kasian anaknya nanti," tutupnya.
Baca juga:
Gigit tangan pelaku, anak SD lolos dari sekapan penculik
CCTV jadi bukti tak ada percobaan penculikan siswi SD di Tanjung Duren
Pengakuan PIS mau diculik direkam guru & rekaman diberikan ke Kepsek
Saksi bisu yang patahkan ucapan siswi di Tanjung Duren ngaku mau diculik
-
Apa saja tempat wisata ramah anak di Jakarta yang murah meriah? Banyak tempat wisata Jakarta ramah anak yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, ada berbagai tempat yang menyediakan hiburan dengan murah meriah.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Apa saja wisata edukasi anak yang ada di Jogja? Ada beragam tempat wisata menarik di Jogja yang juga bernuansa pendidikan dan sarat pengetahuan baru bagi anak-anak.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.