Ketua DPR minta OJK dan Polri serius tangani hilangnya dana nasabah BRI
Ketua DPR minta OJK dan Polri serius tangani hilangnya dana nasabah BRI. Menurutnya, regulasi dari OJK dan BI menuntut perbankan memberikan perlindungan secara maksimal kepada warga negara Indonesia yang melakukan transaksi di dalam maupun di luar negeri.
Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Polri menyeriusi kasus lenyapnya dana di rekening puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri, Jawa Timur. Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu juga mengharapkan dana nasabah yang hilang bisa diganti.
Bamsoet mengatakan, BRI sebaiknya segera berkoordinasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). "Agar nasabah yang memiliki dana di bank dijamin ganti rugi atas kehilangan uangnya di rekening," ujarnya, Kamis (15/3).
-
Siapa yang menjadi pelopor pengadaan mesin ATM pertama di Indonesia? Di tengah kehidupan serba digitalisasi, transaksi perbankan semakin mudah untuk diakses. Bermodal ponsel yang terkoneksi internet, masyarakat dapat secara singkat melakukan transfer, pembayaran, atau bahkan tarik tunai di beberapa gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Namun, sebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
-
Apa saja ketakutan yang dirasakan masyarakat Indonesia saat ATM pertama kali hadir di Indonesia? Banyak pihak belum melirik keandalan mesin ini bahkan ada pula yang mencemooh.
-
Kenapa Bank Dagang Bali (BDB) akhirnya memutuskan untuk menghadirkan mesin ATM di Indonesia pada tahun 1984? Dalam laporan Majalah Tempo, I Gusti Made Oka pendiri sekaligus Direktur Utama BDB menyampaikan pengadaan mesin ATM demi kepentingan nasabah agar tidak menghabiskan waktu di bank.
-
Bagaimana nasabah Bank Dagang Bali (BDB) dapat melakukan transaksi dengan mesin ATM pada tahun 1984? Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM. Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang dilakukan Presiden Soekarno setelah menemukan puntung rokok di dekat pos pengawal? Bung Karno pun mengumpulkan para penjaga yang sedang bertugas. Siapa di Antara Kamu yang Suka Merokok? Tanya Presiden Bung Karno pun memerintahkan anggota DKP yang merokok untuk mengeluarkan bungkus rokok mereka.
Legislator yang juga pengusaha itu merujuk Peraturan OJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan regulasi Bank Indonesia. Menurutnya, regulasi dari OJK dan BI menuntut perbankan memberikan perlindungan secara maksimal kepada warga negara Indonesia yang melakukan transaksi di dalam maupun di luar negeri.
"Perbankan juga harus mengedukasi nasabahnya dan menyosialisasikan pentingnya mengganti PIN (personal identification number) ATM dalam kurun waktu tertentu guna mencegah adanya penyadapan data yang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Selain itu, Bamsoet juga mendorong Polri mencari motif dan mengusut tuntas kasus hilangnya uang milik sejumlah nasabah BRI sekaligus menindak pihak-pihak yang terbukti terlibat. Bila perlu, kata Bamsoet, Badan Intelijen Negara menggandeng Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) dan Interpol jika pelakunya ternyata ada di luar negeri.
"Gandeng FBI dan Interpol untuk mengungkap jaringan luar negeri yang diduga melakukan pencurian informasi kartu kredit atau debit melalui skimming," ucapnya.
Baca juga:
Cegah pembobolan, BRI tingkatkan pengawasan ke mesin ATM
Uang nasabah BRI yang hilang diganti, pelaku diduga dari luar negeri
5 Fakta di balik misteri kasus raibnya dana nasabah BRI secara tiba-tiba
BRI duga kasus raibnya dana nasabah libatkan jaringan internasional
BRI soal misteri raibnya uang nasabah: Begitu ada pengaduan dijamin diganti