Ketua DPR sebut generasi zaman now perlu belajar pluralisme dari Buya Syafii Maarif
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak rakyat Indonesia, termasuk generasi muda zaman now meneladani semangat pluralisme dan toleransi yang dibawa cendekiawan muslim dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak rakyat Indonesia, termasuk generasi muda zaman now meneladani semangat pluralisme dan toleransi yang dibawa cendekiawan muslim dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.
"Dalam pandangan saya, Buya Syafii adalah sosok negarawan yang istiqomah membela kebhinekaan dan kemajemukan demi keutuhan NKRI," kata Bambang Soesatyo seperti dilansir Antara, Sabtu (24/2) malam.
-
Apa yang diminta oleh Komisi III DPR kepada kepolisian terkait kematian Afif Maulana? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Kenapa Presiden Soekarno marah kepada para pengawalnya? Presiden Sukarno sangat memperhatikan kebersihan di Istana,Bung Karno bahkan tak segan turun tangan menyapu taman atau jalan di dalam Istana untuk memberi contoh anak buahnya.
-
Kapan Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI bersama BPS berlangsung? “Karena hal ini merupakan kebutuhan yang mendukung kinerja BPS untuk menjalankan tugas dalam menyediakan basis data kependudukan, hingga menjalankan program-program strategis, seperti Registrasi Sosial Ekonomi, hingga Sensus pertanian,” urai Puteri dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI bersama BPS pada Selasa (5/9).
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menilai pandangan Buya Syafii Maarif terutama tentang pluralisme dan toleransi perlu ditularkan kepada seluruh elemen bangsa. Di tengah panasnya politik identitas yang rentan dengan gesekan di masyarakat, serta berkembangnya paham radikalisme, justru pandangan-pandangan Buya Syafii mengenai pluralisme perlu disebarkan kepada generasi zaman now.
"Sehingga generasi muda zaman now tidak galau menghadapi keterbukaan di era digital yang kadang memberi efek negatif terhadap adab dan akhlak mulia," kata Bamsoet.
Dia menaruh rasa hormat dan kekaguman yang tinggi kepada Buya Syafii Maarif. Dalam pandangan Bamsoet, Buya Syafii adalah tokoh sekaligus guru bangsa yang selalu membimbing dan memberikan inspirasi.
"Jujur, saya bisa terpilih menjadi Ketua DPR tak terlepas dari nasihat dan petuah beliau kepada saya selama ini. Tanpa nasihat itu, mungkin saya belum bisa mencapai posisi tinggi seperti ini dalam dunia politik," kata Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini juga mengaku banyak menimba ilmu dan kearifan dari Buya Syafii.
"Belajar dari dari Buya, Insya Allah saya akan tetap berada di garis politik kebajikan," katanya.
Bamsoet juga melihat di masyarakat, ketokohan Buya Syafii lebih dikenal sebagai cendekiawan, tokoh agama, Ulama, dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. padahal Buya juga seorang jurnalis. Namun tidak banyak diketahui publik.
"Padahal sejak usia muda beliau adalah seorang jurnalis. Pernah menjadi korektor atau redaktur di Suara Muhammadiyah. Beliau juga anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia, sama seperti saya," aku Bamsoet.
Bamsoet punya kekaguman tersendiri kepada Buya Syafii yang dinilai analisis dan tulisannya sangat tajam dan mendalam. Keberpihakan Buya Syafii kepada kebenaran dan keadilan jauh melampaui para jurnalis pada umumnya. Bamsoet berharap, Buya Syafii terus menulis dan berkarya menyampaikan gagasan dan pemikiran untuk memberikan pencerahan kepada semua anak bangsa.
Baca juga:
Puji kerukunan umat beragama, Menag ingin jadi warga Kabupaten Badung
Pascapenyerangan Gereja Lidwina, Uskup Agung kunjungi rumah Buya Syafi'i
Fadli Zon desak pemerintah segera turun tangan hentikan penyerangan ke tokoh agama
Bamsoet minta polisi bongkar motif penyerangan kiai di Lamongan
Bupati Anas dan pemuka agama ajak masyarakat jaga kerukunan
Jokowi silaturahmi dengan pemuka agama di Istana Bogor