KH Hasyim Asy'ari Tak Ada di Kamus Sejarah RI, Muhammadiyah Harap Bukan Disengaja
Menurutnya, Hadratus Syekh Hasyim Asyari adalah pahlawan nasional. Dia berharap, hilangnya Hasyim Asyari di kamus sejarah itu bukan sebuah kesengajaan.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyesalkan hilangnya tokoh pendiri NU KH Hasyim Asyari di Kamus Sejarah Indonesia jilid I terbitan Kemdikbud. Dia meminta kamus tersebut ditarik dari peredaran.
"Buku itu harus direvisi dan yang sudah beredar harus ditarik. Penyusunan dan penerbitan buku seharusnya melalui atau oleh Pusat Perbukuan," katanya melalui pesan, Selasa (20/4).
-
Kenapa Museum Muhammadiyah dibangun? Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikan dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama.
-
Apa yang ditampilkan di Museum Muhammadiyah? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
-
Apa yang menjadi pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam? Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Masjid ini juga merupakan pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam.
-
Apa peran NU dan Muhammadiyah dalam sejarah Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
-
Kenapa Masjid Nurul Islam Tuo Kayu Jao penting bagi sejarah Islam di Sumatra Barat? Masjid tertua di Sumatra Barat ini menjadi peninggalan dari penyebaran dan peradaban agama Islam.
-
Kapan Museum Muhammadiyah diresmikan? Dilansir dari Uad.ac.id, peresmian Museum Muhammadiyah dilakukan pada 14 November 2022 yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia.
Menurutnya, Hadratus Syekh Hasyim Asyari adalah pahlawan nasional. Dia berharap, hilangnya Hasyim Asyari di kamus sejarah itu bukan sebuah kesengajaan.
"Sangat disayangkan nama KH. Hasil Asyari tidak masuk dalam kamus sejarah Indonesia. Beliau selain pendiri NU juga pahlawan nasional. Semoga bukan kesengajaan," ujarnya.
Meski begitu, Abdul berpesan kepada masyarakat tidak perlu bereaksi berlebihan terkait sejarah ini. Dia berharap, pihak yang bertanggung jawab bisa memperbaiki kesalahan.
"Masyarakat tidak perlu bereaksi berlebihan. Lazimnya, kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki sebagaimana mestinya," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan secara resmi buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. Dia menjelaskan buku tersebut diedarkan kepada masyarakat merupakan bentuk salinan lunak yang masih dalam tahap penyempurnaan.
"Buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi. Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan. Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat," kata Hilmar dikutip dalam laman kemdikbud.go.id, Selasa (20/4).
Dia menjelaskan naskah buku tersebut disusun pada 2017, sebelum kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem. Hilmar juga menuturkan hingga saat ini belum ada rencana penerbitan naskah tersebut.
"Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut," bebernya.
Dia menambahkan, Kemendikbud tidak pernah mengesampingkan sejarah bangsa. Terlebih kata dia sosok para tokoh. Dia menjelaskan Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang membangun Indonesia termasuk Hadratus Syech Hasyim Asy’ari dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya," ungkapnya.
Baca juga:
PAN soal Kamus Sejarah RI: Menteri Nadiem Makin Ngawur
Tak Ada KH Hasyim Asy'ari di Kamus Sejarah RI, Kemendikbud Sebut Masih Penyempurnaan
PKS Nilai Hilangnya KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah RI Bentuk Pengkhianatan
DPR: Tak Ada KH Hasyim Asyarie, Kamus Sejarah RI Malah Singgung Tokoh Belanda
Peleburan Kemenristek ke Kemendikbud Disebut Bisa Urai Birokrasi Riset yang Berbelit
Jubir Presiden Sebut Peleburan Kemenristek Sudah Sesuai Aturan