Kisah 2 wanita Indonesia jadi korban perbudakan hingga sukses di AS
Sejak 2012, Ima ditunjuk Presiden Barack Obama menjadi salah satu anggota Gugus Tugas Pemberantasan Perdagangan Manusia.
Kehidupan dua perempuan Indonesia di Negeri Paman Sam begitu memilukan. Perlu perjuangan berat sampai akhirnya perlahan garis nasib bisa berubah. Mirisnya, mereka menjadi korban perbudakan.
Ima Matul Maisaroh (33), wanita asli Malang, Jawa Timur merasakan masa-masa kelam bekerja dengan majikan di Amerika Serikat. Dia kabur karena dipaksa nikah oleh orangtuanya.
Setelah bercerai, Ima mendaftar di sebuah perusahaan pengerah tenaga kerja. Saat sedang magang, Ima mendapatkan kemudahan jalan. Majikan sementaranya itu, ternyata memiliki kerabat yang kemudian mengajak bekerja di tempatnya. Sejak saat itu, Ima bekerja di Amerika Serikat.
"Saya latihan kerja di Malang dan majikan saya ini punya saudara sepupu di AS. Saudaranya ini perlu pembantu, saya ditawari. Saya senang sekali karena gajinya USD 150 per bulan," tuturnya.
Setibanya di AS, Ima memang menjadi pembantu rumah tangga, namun pekerjaan itu sudah masuk kategori perbudakan. Dia bekerja 18 jam sehari bahkan lebih, tak pernah punya libur akhir pekan. Majikan Ima memaksanya membersihkan rumah, mencuci, merapikan taman, hingga mencuci mobil.
Setelah tiga tahun, Ima akhirnya memberanikan diri untuk kabur lantaran tak digaji. Dia menulis surat ke wanita yang bekerja di seberang rumah, juga sesama pembantu rumah tangga. Ima dibawa ke kantor CAST di Los Angeles. Di tempat itu, dia dirawat dan diajari bahasa Inggris serta keterampilan lainnya.
Dia juga belajar komputer. Pada 2005, Ima bergabung sebagai aktivis lembaga CAST. Dia menjadi korban yang berhasil selamat dan kini berkampanye melawan perbudakan serta perdagangan manusia.
Hidupnya Ima berubah, sejak 2012, Ima ditunjuk Presiden Barack Obama menjadi salah satu anggota Gugus Tugas Pemberantasan Perdagangan Manusia (PITF). Karenanya pidato nanti akan mencakup pula kapasitasnya sebagai penasehat presiden AS.
Ima pun ini menjadi salah satu pembicara Konvensi Nasional Partai Demokrat, di Kota Stadion Wells Fargo, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (26/7) waktu setempat.
"Saya juga menyampaikan program-program penanggulangan perbudakan dan perdagangan manusia yang telah dilakukan Hillary Clinton," kata Ima.
Wanita lainnya, Shandra Woworuntu. Dia menceritakan kelamnya perbudakan seks di AS. Tahun 2001, Shandra baru saja kehilangan pekerjaannya sebagai analis keuangan di sebuah bank di Jakarta akibat krisis ekonomi di Asia.
Shandra tergiur dengan iklan lowongan kerja di Chicago. Dia mengajukan lamaran, membuat visa dan berangkat ke AS. "Saya sangat senang. Saya pikir itu adalah impian Amerika. Saya bisa pergi ke AS, mengumpulkan uang dan kembali dalam enam bulan," kata Shandra kepada AFP.
Nyatanya pekerjaan impian itu tak ada. Shandra malah dipaksa bekerja sebagai pelacur. Dia diperlakukan seperti budak seks.
Shandra yang saat itu berusia 25 tahun berpindah dari satu germo ke germo lain. Dia dipaksa melayani tamu di hotel-hotel dan kasino.
"Telepon dari pemesan tak pernah berhenti berdering," kata dia menceritakan kisah kelam itu.
Shandra mengingat seorang germo bernama Johnnie Wong, warga Malaysia. Lalu ada germo dari Taiwan, bahkan orang Amerika.
Mereka disekap dalam ruang tertutup dan dijaga banyak pengawal. Shandra mengingat kebanyakan korban pelacuran ini adalah remaja.
Shandra akhirnya bisa melarikan diri lewat jendela kamar mandi. Dia melapor ke polisi dan FBI, tapi mereka tak percaya. Akhirnya Shandra malah jatuh ke tangan mucikari lain.
Shandra akhirnya bisa diselamatkan setelah melapor ke organisasi Safe Horizon. Sebuah lembaga yang melindungi korban perbudakan seks dan perdagangan manusia.
Shandra kini aktif menentang perbudakan seks. Dia berharap peristiwa buruk yang menimpa dirinya tak terjadi pada orang lain.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Bagaimana cara Rohingya dan WNI ini akan dibawa ke Malaysia? Kedua pelaku warga Labuhan Batu, mereka meminta Rp5,5 juta per orang dikali 22 orang, untuk diberangkatkan ke Malaysia menggunakan kapal motor.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Bagaimana proses pemulangan WNI dari Gaza? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Siapa yang melaporkan WNA itu ke Imigrasi? Penangkapan HBR berawal dari laporan masyarakat.
-
Bagaimana cara Imigrasi menangkap WNA tersebut? Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Tanjung Perak lalu menuju lokasi yang bersangkutan. Berkolaborasi dengan unsur TIMPORA Kabupaten Lamongan diantaranya Polsek Modo, Koramil Modo dan Anggota Pemerintah Desa Modo, tim langsung menuju Dusun Lebak, Desa Mojorejo, Modo, Lamongan.
Baca juga:
Mantan TKI asal Malang jadi pembicara Konvensi Partai Demokrat AS
Ima Matul Maisaroh putus sekolah karena dipaksa menikah
Orang tua Ima: Anak saya memang ke mana-mana diajak Presiden Obama
Kebahagiaan orang tua Ima Matul bangga anaknya jadi penasehat Obama