Kisah-Kisah Haru Warga Asli Wamena Coba Selamatkan Pendatang saat Rusuh
Mereka ingin melindungi pendatang dari aksi perusuh yang membabi buta.
Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, membuat warga trauma. Para perusuh bersikap anarkis hingga kerusuhan tersebut menimbulkan korban. Bahkan sebagian korban ialah warga pendatang.
Oleh karena itu, saat peristiwa terjadi warga asli Wamena berusaha menyelamatkan para pendatang. Mereka ingin melindungi pendatang dari aksi perusuh yang membabi buta. Berikut kisah haru saat warga asli selamatkan pendatang:
-
Apa itu Wayang Papua? “Menurut saya wayang itu merupakan hal yang simbolis dari Jawa. Maka dari itu saya gabungkan saja dengan buat wayang Papua,” kata Lejar, mengutip kanal YouTube Seni dan Sekitarnya.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Bantuan apa yang diberikan oleh Kemendag kepada masyarakat di Papua Tengah? Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume dan Lembawi. Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu. Bantuan 2.000 Paket Kebutuhan Pokok Bantuan yang diserahkan berupa barang kebutuhan pokok sebanyak 2.000 paket.
-
Apa yang terjadi pada Desa Wonorejo di Kalimantan Selatan? Di Kalimantan Selatan, ada sebuah desa yang kini telah hilang. Dulu desa itu bernama Wonorejo. Desa tersebut dulunya ditempati oleh orang-orang transmigran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Sembunyikan Pendatang di Rumah
Warga asli Wamena, Papua, Obeth Mabel, heran ketika melihat banyak orang berlarian nampak panik. Tak lama, sekelompok orang tak dikenal membuat rusuh dengan membakar rumah toko, kios dan rumah warga, di pertigaan Pasar Jibama.
Mabel dan warga lainnya mencoba menghalau perusuh, namun tak berhasil. Mereka tetap membakar toko dan rumah-rumah warga.
Situasi genting, Mabel dan warga mengajak pendatang mengungsi ke rumah para warga asli di kawasan Jembatan Pikhe. Mabel khawatir warga pendatang menjadi sasaran perusuh.
"Kurang lebih 58 kepala keluarga. (Mereka warga perantau) suku Batak dan (perantau dari) Engrekang, (Sulawesi Selatan). (Kami membawa mereka beserta) anak-istrinya mengungsi ke rumah kami, (para warga asli). Beberapa orang (diantaranya) sopir enam truk milik saya, juga saya selamatkan," kata Mabel, dikutip dari Jubi.co.id, Selasa (1/10).
Berjalan Kaki ke Pusat Kota
Setelah menyembunyikan pendatang, warga asli masih cemas dengan situasi mencekam saat itu. Akhirnya warga sepakat untuk mengantar para pendatang ke pusat kota Wamena.
Dari kawasan Jembatan Pikhe ke kota Wamena, warga harus menempuh 6 kilo meter dengan berjalan kaki. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan warga pendatang.
"Kami kumpulkan mereka semua, kami (membuat pagar betis) di sekeliling mereka, berjalan kaki antar mereka masuk ke kota Wamena," kata warga asli Obeth Mabel, dikutip dari Jubi.co.id, Selasa (1/10).
Tak Tuntut Imbalan
Saat berjalan kaki menuju kota Wamena, warga asli yang membawa pendatang harus melewati massa yang tengah melakukan rusuh. Mereka khawatir para perusuh melukai pendatang. Sehingga warga asli berusaha, melindungi dengan membuat pagar betis.
Namun, mereka selamat sampai tiba di pusat kota Wamena. Salah seorang warga asli, Obeth Mabel mengaku tak menuntut apapun yang telah dilakukan kepada pendatang. Baik itu pengakuan atau imbalan. Mabel dan warga asli lainnya ikhlas menolong.
"Kami tidak semuanya jahat. Kami ada yang baik. Banyak (orang) telah berupaya menyelamatkan banyak nyawa orang lain," ungkap Mabel, dikutip dari Jubi.co.id, Selasa (1/10).
Pertaruhkan Nyawa
Saat kerusuhan terjadi di Wamena, para pendatang diselamatkan oleh warga asli. Mereka disembunyikan di dalam rumah.
Salah seorang warga asli yang menyelamatkan pendatang Mama Manu. Pendatang yang dibantunya ialah Nani Susongki, perempuan asal Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Letak rumah Mama Manu tepat berada di belakang rumah Nani. Mama Manu menyembunyikan Nani di rumahnya.
Di rumah itu, Nani, keluarganya dan beberapa warga lain bersembunyi. Tiba-tiba sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi rumah Mama Manu. Pemilik rumah berupaya melindungi warga yang berada dalam rumahnya.
Mama Manu juga meminta massa tidak membakar mobil yang sehari-harinya dijadikan mata pencaharian suami Nani.
Nani tidak pernah menyangka Mama Manu mempertaruhkan nyawanya, berhadapan dengan sekelompok orang bersenjata tajam untuk melindungi warga yang berlindung dalam rumahnya.
"Mama Manu bilang tolong jangan dibakar. Itu saya punya anak. Jangan bakar mobil nanti merembet ke rumah saya. Akhirnya massa meninggalkan lokasi. Kami sendiri sudah lemas, seperti tidak bisa berdiri lagi," kata Nani.
(mdk/dan)