Kisah pilu dua bocah, ditinggal ibu dan diasuh tante gangguan jiwa
Sehari-hari Soni bekerja di warung kopi meski hanya mendapat uang Rp 10.000 per hari. Menurut tetangga, Marcel, adik Soni, kerap mendapat perlakuan kasar dari tantenya sehingga kondisi fisiknya terganggu. Soni berharap ibunya membawa mereka dan tinggal bersama-sama.
Kisah dua bocah yakni Marcel (3) dan kakaknya Soni (14), menyita perhatian masyarakat. Keduanya tinggal dalam rumah yang kondisinya memprihatinkan di Perumahan Bugel Mas Indah, Blok D2, RT 005/05, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Sehari-hari, Soni harus menjaga dan menghidupi adiknya. Kedua bocah ini tidak lagi tinggal dengan ibunya, Mariska, yang meninggalkan mereka setelah menikah lagi dengan lelaki lain. Sementara ayahnya sudah meninggal dunia dua tahun lalu akibat komplikasi penyakit. Yang membuat pilu, Soni dan Marcel tinggal dengan tantenya, Desi (31) yang diduga memiliki gangguan kejiwaan.
-
Apa yang diwariskan oleh anak dari orang tuanya? Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik, tetapi juga sifat-sifat kepribadian yang membentuk dasar dari karakter mereka.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Bagaimana orang tua menghadapi anak yang mengumpat? Jika Anda menunjukkan cara mengelola kemarahan dan mengekspresikan diri tanpa mengumpat, anak Anda akan belajar cara melakukan hal yang sama.
-
Siapa pelaku pencabulan terhadap anak di Tanjung Pandan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar. Korban tak menaruh curiga. Perintah Brigpol AK dia turuti. Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam"Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu," kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
"Informasi yang kami terima, anak anak itu tinggal bersama dengan tantenya. Tapi tantenya diindikasi sedikit mengalami gangguan jiwa," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Rahmat Hadis, Rabu (4/1).
Soni terpaksa putus sekolah demi menjaga dan mencari nafkah untuk Marsel, adiknya yang paling kecil. Marsel merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Dua adiknya yang lain dibawa ibunya, Mariska. Dengan tegar Soni menceritakan kisah hidupnya bersama sang adik yang masih balita. Dia rela kerja dengan bayaran tak seberapa demi hidup sang adik.
"Ibu pergi sudah setahun. Tapi masih suka datang, cuma jarang jarang. Saya kerja di warung kopi, sehari dapat Rp 10.000. Ada tante juga di rumah," ucap Soni pelan.
Jauh di dalam lubuk hatinya, Soni mengharapkan kehadiran sang ibu. Soni sangat berharap sang ibu membawanya dan Marcel untuk tinggal bersama-sama. Soni tak tahu alasan ibunya meninggalkannya dan Marcel. "Pengen ibu datang jemput dan hidup bareng-bareng," katanya lirih.
Kisah pilu kedua bocah ini datang dari tetangga mereka, Teti. Sejak balita, Marcel kerap mengalami kekerasan oleh tantenya. "Tantenya stres sudah lama, suka ngamuk-ngamuk sendiri. Marcel pernah diangkat-angkat kakinya, dipelintir-pelintir, dibawa dan digeletakkan begitu saja di jalan," katanya.
Karena diperlakukan demikian, kondisi fisik Marcel mengalami gangguan. Dia tidak bisa jalan dan bicara. Dia cuma bisa memberikan isyarat lewat tangan jika menginginkan sesuatu.
"Kalau jalan, dia harus merangkak. Kakinya agak bengkok, mungkin karena pernah dipelintir," tambah Teti.
Untuk bertahan hidup, kedua bocah ini mengandalkan bantuan tetangga. Kadang warga memberi makan dan memandikannya secara diam-diam tanpa sepengetahuan tantenya. Sebab, tantenya kerap mengamuk tanpa alasan jelas.
"Ya kalau makan dia suka ke rumah tetangga. Kadang suka sedih, melihat pakaiannya kotor, tidak mandi berhari-hari. Biaya listrik dan air juga ditanggung warga lewat khas RT," katanya.
Warga bukannya tidak bertindak dengan kondisi kedua bocah yang memprihatinkan. Salah satu tetangga, Agus mengatakan, hal ini pernah dilaporkan ke Kelurahan dan Dinas Sosial. Marcel sempat dibawa pegawai dinas sosial dan dirawat di rumah sakit. Namun dikembalikan lagi ke rumah.
"Sudah berkali-kali dilaporin, cuma dirawat sebentar. Tidak ada kelanjutannya. Malah dibalikin lagi, sudah tahu kondisinya begini," katanya.
Kini, keduanya sudah dibawa Dinas Sosial ke rumah singgah. Untuk sementara, keduanya diasuh dan tinggal di sana. Hidup mereka kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Baca juga:
Cerita pilu ibu Arsini ditinggal sendirian di Gunung Ciremai
Kisah Sukemi, bertahun-tahun hidup di pedalaman hutan tanpa teman
Kisah ayah lumpuh di Bali, dirawat 2 anaknya hingga dicerai istri
Nasib Tragis Pemilik Warung yang Jual Es Teh Harga Selangit
Meratapi anak-anak korban ISIS terancam tak punya negara
Menengok anak-anak di wilayah paling menakutkan sedunia