Kisah Pilu Istri di Surabaya Ditinggal Suami Usai Lahirkan Bayi Hydrocephalus
Dina Oktavia (21), ibu dari Muhammad Pandhu Firmansyah, tak menyangka jika bayinya yang berumur lima bulan menderita penyakit Hydrocephalus. Penderitaan batin Dina makin bertambah lantaran sang suami tak bisa menerima keadaan sang anak lalu pergi meninggalkan mereka.
Dina Oktavia (21), ibu dari Muhammad Pandhu Firmansyah, tak menyangka jika bayinya yang berumur lima bulan menderita penyakit Hydrocephalus. Penderitaan batin Dina makin bertambah lantaran sang suami tak bisa menerima keadaan sang anak lalu pergi meninggalkan mereka.
Ditemui merdeka.com di rumah Rusunawa Gunungsari, Dina bersedia berbagi cerita. Sejak putra pertamanya lahir 5 bulan lalu, sang suami tidak pernah mendampingi maupun menjenguk anak istrinya. Saat lahir, kondisi fisik Pandhu, sapaan akrab sang anak, tidak sempurna.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak kuliah? Masalah utama yang sering dialami oleh anak kuliahan adalah pola makan yang tidak seimbang. Jadwal kuliah yang padat serta uang saku terbatas seringkali membuat mereka mengabaikan waktu makan atau memilih makanan cepat saji yang kurang sehat.
-
Mengapa anak-anak mudah terserang penyakit menular? Anak-anak mudah terserang penyakit menular karena beberapa alasan, antara lain: Sistem imun yang belum sempurna. Anak-anak masih dalam proses membangun sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan berbagai jenis kuman. Sistem imun yang lemah membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus, bakteri, atau parasit.Paparan patogen dari lingkungan yang tidak sehat. Anak-anak sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang mungkin terkontaminasi oleh kuman penyebab penyakit. Anak-anak juga cenderung memasukkan benda-benda yang dipegang ke dalam mulut, yang bisa menjadi sumber infeksi. Tidak diimunisasi. Imunisasi adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit menular yang berbahaya, seperti hepatitis, difteri, campak, dan lainnya. Anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal lebih berisiko tertular penyakit tersebut.Gizi yang kurang baik. Gizi yang kurang baik dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak-anak. Anak-anak yang kekurangan gizi lebih mudah sakit karena tubuhnya tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.
-
Apa yang bisa melindungi bayi dari penyakit? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
-
Apa aja contoh gejala tukak lambung yang dialami anak? Anak dengan tukak lambung mungkin mengeluh nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut, terutama di sekitar bagian atas perut. Nyeri ini dapat berupa sensasi terbakar atau perih.
-
Bagaimana cara mengatasi gejala tipes pada anak? Pada tingkat keparahan yang masih ringan, pengobatan bisa dilakukan bersama dengan beberapa tindakan mandiri seperti berikut: 1. Beri Asupan Cairan Pastikan cairan tubuh anak terpenuhi sehingga anak tidak mengalami dehidrasi. Sebab, gejala tipes seperti mual dan muntah, penurunan nafsu makan, diare, dan demam tinggi bisa memicu terjadinya dehidrasi.
Informasi dari dokter, secara medis sang anak diketahui tengah menderita penyakit yang disebut Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocele.
"Itu katanya karena kena virus yang berasal dari hewan. Dan saat saya hamil, kebetulan saya pernah digigit tikus sampai berdarah di kaki," ujarnya, Rabu (4/12).
Akibat penyakit tersebut sang anak mengalami ketidaksempurnaan fisik. Terutama pada bagian wajah.
"Saya sedih melihat anak saya. Tapi saya menerimanya dengan apa adanya. Beda dengan suami, yang justru tidak mau menerima kondisinya. Saat tahu kondisi Pandhu, dia (suami) malah pergi jalan-jalan sama teman-temannya," katanya.
Tidak hanya itu, sang mertua yang sejak awal tidak merestui hubungan pernikahannya, juga tidak pernah sekalipun menjenguk sang cucu. Hal itu yang membuatnya semakin yakin untuk menggugat cerai sang suami.
Keinginan itu (cerai) pun bak gayung bersambut. Sang suami sempat mempersilakan Dina mengurus gugatan perceraian. Namun, dengan syarat semuanya ditanggung sendiri oleh Dina selaku penggugat.
"Dia bilang suruh nanggung sendiri biaya perceraian. Padahal dia tahu saya tidak bekerja dan orangtua saya orang tidak mampu," tambahnya.
Kisah Dina ini menjadi perbincangan dunia maya. Setelah viral, sang suami pernah mendatanginya dan meminta agar mengurungkan niatnya bercerai. Dina bergeming lantaran sudah terlanjur sakit hati. Dia tetap bertekad berpisah dengan sang suami. "Saya tetap (bercerai). Saya akan merawat Pandhu," tegasnya.
Pendampingan Hukum
Dina sempat khawatir dengan perilaku sang suami. Sebab, saat sang suami mendatanginya di rumah lama, kawasan Jojoran Stal, Gubeng, Surabaya, ia sempat bersikap tidak sopan. Hal itu, diungkapkannya saat menerima kunjungan dari rombongan pengacara dari DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Surabaya.
Ketua DPC Peradi Surabaya, Hariyanto menyatakan kesiapan memberikan bantuan dan pendampingan hukum pada Dina, jika kelak memang akan berperkara dengan sang suami. Dia menyarankan Dina tidak takut untuk memproses hukum jika ada persoalan dikemudian hari dengan sang suami. Namun, dia juga berpesan agar tidak melarang sang suami jika nantinya ingin menjenguk sang anak.
"Kita siapkan para pengacara nanti dari Peradi untuk mendampingi mbak Dina. Namun pesan saya, jangan melarang atau menghalangi jika nanti suami ingin menjenguk anaknya ya," tegasnya.
Harapan Dina
Selama ini, Dina telah menerima dengan lapang dada kondisi fisik sang anak, Muhammad Pandhu Firmansyah. Dia bertekad membesarkan sang buah hatinya itu dengan segala kemampuan yang dimilikinya.
Saat ini, dia masih fokus pada kesehatan sang anak. Dia cukup bersyukur mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak.
"Saat ini cairan di kepala sudah dikurang. Saya hanya berharap pada kesembuhan Pandhu saja," harapnya.
Ke depan, untuk merawat sang buah hati, dia berencana membuka usaha kecil-kecilan demi menopang hidup. Sebab, selama ini dirinya tidak bekerja demi merawat sang buah hati.
"Tapi dulu saya pernah membuat minuman kemasan yang saya jual secara online. Sekarang ini masih berhenti, karena fokus pada Pandhu. Mudah-mudahan nanti kalau semuanya sudah selesai, saya akan usaha kecil-kecilan lagi," ungkapnya.
(mdk/noe)