Kisah Sedih dari Pesisir, Bocah 2 Tahun Minum Air Teh Buat Pengganti Susu
Penghasilan Thalib tidak cukup memenuhi seluruh kebutuhan keluarga kecilnya. Bahkan untuk sekedar membeli susu secara rutin pun uang yang dititip Thalib kepada istrinya tidak cukup.
Budi terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Sabtu, 23 Maret 2019 lalu karena kondisi kesehatannya yang semakin melemah. Setelah didiagnosa, bocah berusia dua tahun itu sakit-sakitan karena menderita gizi buruk.
Setelah ditelusuri, penyebab anak dari pasangan Thalib dan Masriah ini menderita gizi buruk karena dia mengonsumsi teh manis sebagai pengganti susu formula. Teh manis menjadi pilihan lantaran warga yang tinggal di Kelurahan Tondonggeu, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ini tergolong keluarga tidak mampu.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
"Yaa minum susu juga. Tapi, kebanyakan minum teh kalau di rumah, itu sebagai pengganti susu" kata sang ibu, Masriah kepada Liputan6.com, Senin (25/3).
Penghasilan Thalib tidak cukup memenuhi seluruh kebutuhan keluarga kecilnya. Bahkan untuk sekedar membeli susu secara rutin pun uang yang dititip Thalib kepada istrinya tidak cukup.
Sehari-harinya Thalib bekerja sebagai nelayan. Ia terkadang harus tinggal berminggu-minggu di lautan hanya demi memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya.
"Saya pernah kerja hingga di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur dan Luwuk, Sulawesi Tengah kalau sudah keluar melaut," kata Thalib saat mendampingi istrinya menjaga buah hatinya.
Saat hendak melaut, Thalib terkadang hanya menitipkan uang Rp 200 .000 hingga Rp 500.000. Uang itulah yang digunakan Marsiah untuk membeli segala kebutuhan rumah tangganya selama sang suami melaut.
"Kadang hanya Rp 500 .000, kadang Rp 200 .000. Kadang juga sampai Rp 1 juta. Tapi jarang," Marsiah menimpali.
Tidak ada pilihan lain bagi Marsiah untuk menjalani kehidupan yang pelik itu. Ia hanya bisa bersabar dan pasrah serta menunggu bantuan dermawan yang rela menolong keluarga kecilnya.
"Ini tadi ada popok, tapi dikasih sama beberapa wartawan dan warga yang datang menjenguk," ujarnya.
Penghasilan Thalib tidak cukup memenuhi seluruh kebutuhan keluarga kecilnya. Bahkan untuk sekedar membeli susu secara rutin pun uang yang dititip Thalib kepada istrinya tidak cukup.
Sehari-harinya Thalib bekerja sebagai nelayan. Ia terkadang harus tinggal berminggu-minggu di lautan hanya demi memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya.
"Saya pernah kerja hingga di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur dan Luwuk, Sulawesi Tengah kalau sudah keluar melaut," kata Thalib saat mendampingi istrinya menjaga buah hatinya.
Saat hendak melaut, Thalib terkadang hanya menitipkan uang Rp 200.000 hingga Rp 500.000. Uang itulah yang digunakan Marsiah untuk membeli segala kebutuhan rumah tangganya selama sang suami melaut.
"Kadang hanya Rp 500.000, kadang Rp 200.000. Kadang juga sampai Rp 1 juta. Tapi jarang," Marsiah menimpali.
Tidak ada pilihan lain bagi Marsiah untuk menjalani kehidupan yang pelik itu. Ia hanya bisa bersabar dan pasrah serta menunggu bantuan dermawan yang rela menolong keluarga kecilnya.
"Ini tadi ada popok, tapi dikasih sama beberapa wartawan dan warga yang datang menjenguk," ujarnya.
Rumah Sakit Jemput Bola
Mulanya orangtua Budi tidak berani membawa anaknya itu ke Rumah Sakit lantaran tidak memiliki biaya. Pihak Rumah Sakit yang mengetahui kejadian ini pun langsung berinisatif untuk menjemput Budi.
Budi dijemput pada Sabtu, 23 Maret 2019, ia langsung diberikan perawatan intensif oleh pihak Rumah Sakit. Kondisi Budi pun berangsur membaik, kini bocah berusia 2 tahun itu sudah diperbolehkan keluar dari ruang perawatan untuk bermain.
"Kita sudah rawat, memang dia mengalami gizi buruk," ujar Kabid Keperawatan RSUD Kota Kendari, Syarif B.
Pihak rumah sakit langsung menjemput dan melakukan tindakan perawatan begitu mendengar informasi soal kondisi Budi. Direktur Rumah Sakit Kota Kendari, dr Asridah Muqaddim turun tangan langsung menangani Budi.
Sejak Sabtu (23/3/2019) hingga Senin (25/3/2019) Budi ditempatkan di ruang perawatan khusus anak. Sejumlah obat-obatan dan vitamin, sudah diberikan untuk membantu anak kedua dari dua bersaudara itu.
"Kita sudah rawat, memang dia mengalami gizi buruk," ujar Kabid Keperawatan RSUD Kota Kendari, Syarif B.
Syarif menjelaskan bahwa Budi tidak mendapatkan suplai nutrisi yang cukup sejak ia masih kecil. Hal itulah yang kemudian memicu timbulnya penyakit lain yang harus diderita Budi.
"Kondisinya seperti anemia. Kondisi kekurangan sel darah merah, menyebabkan seseorang cepat letih bahkan bisa mengalami sakit," jelas Syarif.
Baca juga:
Menteri Airlangga: Pemerintah Jokowi Cetak Prestasi Dalam Waktu 4 Tahun Terakhir
Bos Bappenas Ingin BUMN Terus Buka Lapangan Kerja Guna Kurangi Kemiskinan
Mayoritas Kue E-commerce Masih Dinikmati Masyarakat Jabodetabek
Ingin Entaskan Kemiskinan, Khofifah Belajar dari Dubes China
Soal Mobil Dinas Baru Rp 1,9 Miliar, Bupati Pandeglang Dinilai Memalukan
Bupati Daerah Tertinggal di Banten Beli Mobil Dinas Seharga Rp 1,9 miliar