Kisah 'sesajen' dan wanita misterius di Gedung KPK
Selain berita penangkapan para koruptor, terselip beberapa cerita mistis yang membuat bulu kuduk merinding.
Cerita dari Markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak pernah sepi. Selain berita penangkapan para koruptor, terselip beberapa cerita mistis yang membuat bulu kuduk merinding.
Satpam menemukan bungkusan mencurigakan yang diletakkan di luar pintu keluar gedung KPK. Peristiwa ini terjadi Sabtu (20/9) lalu.
"Sekitar pukul 15.30 WIB, saat hujan ada seorang perempuan mengendarai mobil lalu persis di depan pintu keluar belakang kantor KPK, perempuan itu turun dan meletakkan sebuah pot persis di depan pintu keluar," kata Juru Bicara KPK Johan Budi.
Perempuan tersebut turun dari mobil Toyota Fortuner warna putih B 321 SGI. Saat dipergoki oleh security KPK dan dihampiri, perempuan itu langsung pergi bergegas dan menaiki mobilnya.
Petugas keamanan yang mencurigai pot tersebut lalu mengambil pot itu dan mendapati ada bungkusan di dalamnya. Isinya aneh.
"Isi bungkusan itu ada anak panah kecil, 'micro SD memory card', tulisan dengan ketikan di sepotong kertas dan ada semacam pernik batu kecil warna-warni dengan harum yang menyengat," jelas Johan.
Tulisan di kertas tersebut mengutip satu bagian dari Alkitab yaitu kitab Mazmur pasal 91. Pembungkusnya adalah koran yang diterbitkan hari Sabtu.
"Bungkusan tersebut disimpan oleh petugas, akan dibuatkan laporan kepada pimpinan KPK," tambah Johan.
Menurut Johan, kejadian tersebut bukanlah yang pertama. "Ini sudah sering terjadi. Saya tidak tahu dampak kalau dari yang sebelumnya," tambah Johan.
Menanggapi sesajen tersebut, KPK santai saja. Kepada sejumlah media, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengaku koruptor akan melakukan segala upaya, termasuk cara-cara mistis yang irasional.
"KPK akan terus bekerja sesuai mandat konstitusionalnya. Memang ada cukup banyak cara dilakukan oleh koruptor dan kelompoknya. Hal yang tidak masuk akal, irasional hingga supranatural juga kerap dilakukannya," kata Bambang, Senin (22/9).
Bambang heran cara-cara seperti ini masih dipakai. Padahal pelakunya orang-orang terpelajar dan berpendidikan. Menurut Bambang tak ada seorang pun di KPK yang takut dengan cara-cara seperti ini. Mereka mengaku hanya takut pada Allah SWT.
"Ini kesempatan besar bagi KPK untuk menunjukkan sikap integritas dan profesionalnya serta kian menguatkan keyakinannya dan spiritualitasnya untuk berserah diri hanya pada Ilahi semata," tegas Bambang.