Kisah Siswi SMA Jualan Pentol Demi Makan dan Hidupi Ayahnya
Eren Kristiana Dinar Betti (16), anak kandung Sutardi, kini duduk di bangku kelas 1 SMA swasta di Samarinda. Dia tidak hanya berpangku tangan menunggu bantuan atau sumbangan tetangganya.
Sutardi (64) warga yang tinggal indekos di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Kalimantan Timur, tidak bisa lagi berjualan pentol rebus akibat stroke sejak Januari 2020 lalu. Kini dia hanya dirawat putrinya, yang terpaksa juga harus berjualan untuk makan dan kebutuhan sehari-harinya.
Eren Kristiana Dinar Betti (16), anak kandung Sutardi, kini duduk di bangku kelas 1 SMA swasta di Samarinda. Dia tidak hanya berpangku tangan menunggu bantuan atau sumbangan tetangganya.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Bagaimana ciri khas Pura Giri Salaka Alas Purwo? Ciri Khas Pura Giri Salaka Alas Purwo memiliki ciri khas yang membedakannya dengan pura lain di Banyuwangi. Pelinggih padmasana di Pura Giri Salaka Alas Purwo menghadap ke utara, sedangkan kebanyakan pura di Banyuwangi padmasananya menghadap ke timur. Selain itu, ada bangunan rajahkolocokro pada Pura Giri Salaka Alas Purwo yang tidak ditemukan di pura lain.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari kerajinan sangkar burung di Sedayu? Salah satu kelemahan produk sangkar burung ini adalah mudah ditiru,” kata Pitutur (38), Dukuh Jaten, Kalurahan Argosari, yang juga menjadi salah seorang perajin sangkar burung.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari rumah Kiky Saputri di kampung halaman? Salah satu sudut rumah Kiky Saputri di kampung halaman terlihat sederhana, sebuah kontras dari kegemerlapan yang dikenalnya saat ini.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Taman Budaya Raden Saleh? Nuansa teduh dan asri langsung terasa saat memasuki halaman Taman Budaya Raden Saleh. Halamannya ternyata ditumbuhi pepohonan besar yang daunnya lebat.(Foto: Indonesiakaya.com) Beralamat di Jalan Sriwijaya No. 29 Kota Semarang, Taman Budaya Raden Saleh memiliki luas kurang lebih 89.926 meter persegi.
Ketua RT 27, Syahruni (62) menerangkan, Sutardi memang dirawat putrinya. Setiap hari sebelum bersekolah, Eren keluar rumah untuk membantu orang lain berjualan makanan.
"Tiap subuh, dia bantuin orang buka warung makan. Jadi sebelum jam 7 dia pulang, jam 7 dia berangkat sekolah," kata Syahruni saat berbincang bersama merdeka.com di kediamannya Jalan Lambung Mangkurat Gang Syahdan Thoyib, Rabu (5/10) sore.
Situasi dan kondisi yang tidak mudah itu dilakoni Eren untuk kebutuhan sehari-hari, misal untuk makan dirinya dan bapaknya. Meski ibu kandungnya memilih pergi ke Balikpapan dan mengirimkan uang, kiriman itu tidak bisa benar-benar diharapkan.
Syahruni menerangkan warganya menaruh iba dan peduli dengan kondisi Sutardi. Apalagi Sutardi sudah bermukim lama di RT 27. Meskipun dia sejatinya bukan warga kota Samarinda.
"Memang Pak Sutardi ini pindahan dari Kalimantan Selatan. Kemudian pindah ke Samarinda dan tinggal di sini (RT 27). Kesehariannya memang berjualan pentol. Sempat awalnya sakit-sakitan sampai sekarang, jadi tidak lagi berjualan," ujar Syahruni.
"Cuma memang dari ketua RT sebelum saya sejak lama minta untuk Pak Sutardi dan istrinya mengurus administrasi kependudukan. Tapi saya tidak mau alasan kenapa tidak mau," tambah Syahruni.
Tertib administrasi kependudukan memang menjadi sangat penting. Baik itu kepengurusan pekerjaan, bantuan sosial, kesehatan hingga soal pendidikan. Apalagi, Eren dan Sutardi, berkeinginan pulang dengan pindah ke Mojokerto, Jawa Timur. Di mana daerah itu adalah tanah kelahiran Sutardi.
"RT hanya memberi surat keterangan domisili, selanjutnya yang bersangkutan atau keluarganya yang mencabut berkas (kependudukan) di Kalimantan Selatan kalau mau dibawa ke Jawa," ujarnya.
Apabila nantinya diputuskan Sutardi dan putrinya pulang ke Jawa, Syahruni berharap Eren tetap melanjutkan pendidikannya untuk bekal masa depannya.
"Iya tentu, anaknya jangan sampai putus sekolah untuk masa depannya," tutup Syahruni.
Kisah Sutardi cukup memprihatinkan. Di saat Eren, anak ketiga dari empat bersaudara itu tidak ada di indekos, Sutardi mesti merangkak ke kamar mandi lantaran sakit stroke. Belum lagi tunggakan bayar kamar kos dua bulan yang mesti ditanggung Sutardi dan Eren.
Sementara istri Sutardi, tak lain ibu kandung Eren, memilih pergi ke kota Balikpapan dengan alasan mencari penghasilan setelah Sutardi terkena stroke. Ketimbang tinggal di kamar kos yang hanya berukuran sekitar 5x5 meter itu. Kini Eren dan Sutardi hanya berharap bisa pulang ke Mojokerto.
(mdk/fik)