Kisah Viral Warga Kediri Arogan Tantang Polisi dan Fakta di Baliknya
Dalam rekaman tersebut, seorang pria tampak menantang Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason
Sebuah insiden di Insumo Kediri Convention Center (IKCC) yang melibatkan seorang warga dengan petugas kepolisian menjadi perhatian publik setelah videonya viral di media sosial, seperti Instagram dan TikTok.
Dalam rekaman tersebut, seorang pria tampak menantang Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason, yang tengah bertugas mengamankan sebuah seminar, Minggu (17/11).
- Viral, Warga dan Polisi Gerebek Kades di Ogan Ilir saat Mesum dengan Selingkuhan
- Polisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung
- Kesal Tak Difasilitasi Komunikasi, Seorang Pria Bacok dan Tusuk Adik Ipar di Garut hingga Meninggal
- Viral Wanita Dipukul Pria Hingga Terjengkang di Cimahi, Ini Kata Polisi
Pria berinisial RZ (26), warga Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, diketahui emosi karena merasa terhalang saat hendak memasuki IKCC bersamaan dengan rombongan pemateri yang menggunakan kendaraan Ferrari.
Aksi emosional RZ direkam oleh warga sekitar dan menyebar luas di dunia maya, memicu diskusi tentang perilaku masyarakat di ruang publik.
Fakta di Balik Insiden
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, dalam konferensi pers di Mako Polres Kediri Kota pada Selasa (19/11), mengungkapkan bahwa insiden tersebut telah berakhir damai. Fakta mengejutkan pun terungkap: RZ ternyata memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
"Setelah bertemu dengan ibunya, kami mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan telah berobat ke RS Bhayangkara Kediri untuk gangguan kejiwaan. Insiden ini bukan sepenuhnya kesalahan RZ, melainkan dampak dari kondisinya," jelas Bramastyo.
Penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Kediri Kota, Dinas Sosial, dan Satpol PP. Hasilnya, RZ langsung dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat di Lawang, Malang, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Latar Belakang Depresi
Maria, ibu kandung RZ, memberikan gambaran lebih dalam tentang kondisi anaknya. Ia mengungkapkan bahwa RZ mengalami tekanan berat setelah ditinggal menikah oleh kekasihnya, diperparah dengan meninggalnya si ayah.
"Depresinya sudah berlangsung dua bulan. Dia mudah marah dan emosinya sulit dikendalikan. Kami sudah membawa dia ke dokter spesialis jiwa di RS Bhayangkara, tapi kondisinya memang masih fluktuatif," kata Maria.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anaknya. "Sebagai orang tua, saya hanya bisa berharap dan berdoa agar dia segera sembuh. Saya mohon dukungan dari masyarakat untuk memberikan ruang bagi penyembuhannya," ungkap Maria dengan haru.
Kapolres Bramastyo menegaskan bahwa insiden ini memberikan pelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya empati terhadap kondisi mental seseorang.
"Kami berharap kasus ini membuka mata masyarakat untuk lebih memahami isu kesehatan mental. Tidak semua tindakan emosional bersumber dari niat buruk, tetapi bisa jadi karena kondisi medis yang membutuhkan perhatian," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Polres Kediri Kota akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk menangani kasus serupa. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang membutuhkan bantuan kesehatan mental dapat terlayani dengan baik, sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum kami," pungkasnya.
Setelah dirujuk ke RSJ Lawang, RZ diharapkan dapat menerima perawatan yang maksimal untuk memulihkan kondisinya. "Kami percaya bahwa dukungan dari keluarga, masyarakat, dan instansi terkait akan membantu proses penyembuhannya," tambah Kapolres.