Kivlan Jawab Tuduhan Makar: Saya Tidak Punya Senjata
Mantan Kepala Staf Kostrad, Kivlan Zen hari ini diperiksa oleh Bareskrim Mabes Polri atas tuduhan makar. Menanggapi hal itu, dirinya menolak tuduhan tersebut.
Mantan Kepala Staf Kostrad, Kivlan Zen hari ini diperiksa oleh Bareskrim Mabes Polri atas tuduhan makar. Menanggapi hal itu, dirinya menolak tuduhan tersebut.
Menurut purnawirawan ABRI kelahiran Langsa, Aceh ini, dirinya tidak memiliki niatan untuk makar. Karena ia tidak memiliki senjata serta pasukan.
-
Kapan Ammar Zoni tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat? Mantan suami Irish Bella ini tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat menggunakan mobil tahanan sekitar pukul 10.50 WIB.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan zenit matahari terjadi di Jakarta? Di Jakarta, hari tanpa bayangan diperkirakan terjadi pada 4 Maret 2024, dengan kulminasi utama pada 12.04 WIB. Kemudian, pada 8 Oktober 2024, fenomena ini akan kembali terjadi di Jakarta dengan kulminasi utama pada 11.40 WIB.
-
Apa yang ditemukan di Makam Kaisar Xiaomin? Penggalian arkeologi mengungkapkan keberadaan sebuah parit sepanjang 147 meter yang mengarah ke makam. Makam ini terorientasi dari utara ke selatan dan berisi satu kamar dengan kedalaman mencapai 10 meter. Di dalam makam ini, para arkeolog menemukan berbagai persembahan pemakaman seperti wadah-wadah keramik dan patung-patung yang menggambarkan prajurit, unit kavaleri, bahkan ada gambar unta dan makhluk-makhluk yang sulit diidentifikasi.
-
Bagaimana Adrian Maulana mengatasi kemacetan di Jakarta? Adrian Maulana lebih prefer jalan kaki dan naik transportasi umum, dari ojol sampe kereta.
"Tidak benar akan makar. Saya tidak punya senjata, saya tidak punya pengikut yang bawa pasukan bersenjata, dan saya tidak menyatakan bahwa kita harus membentuk pemerintahan baru," ujar Kivlan saat hendak menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (13/5).
Kivlan merasa dirinya hanya mengemukakan pendapat yang dijamin di dalam konstitusi Indonesia.
"Untuk merdeka, buat negara itu harus ada pemerintahan, ada rakyat, ada kekuatan bersenjata, ada kedaulatan," kata Kivlan.
Kivlan juga menyampaikan bahwa seruan terkait diskualifikasi Paslon 01, Jokowi-Maruf pada Pemilu 2019 merupakan atas dasar pandangannya yang menganggap Paslon 01 tersebut telah berbuat curang. Seruan tersebut diketahui dalam acara 'We Don't Trust' yang digagas sejumlah tokoh pendukung Prabowo-Sandi.
"Termasuk KPU, termasuk undang-undang, kalau dia melanggar undang-undang tentang pemilu kan boleh itu dia diskualifikasi atau dilikuidasi. Maksud saya dilikuidasi itu menganulir ya toh. Karena apa? Karena kalau mereka mengatakan berbuat kesalahan, dan saya sampaikan itu berbuat kesalahan, ada kecurangan-kecurangan, kemudian terbukti ada paslon 01 bagi-bagi uang, bagi-bagi sembako, dan semuanya termasuk ASN mendukung itu kan pelanggaran undang-undang," katanya.
Tatkala ditanya bukti terkait tuduhan kecurangan terhadap Paslon 01, Kivlan mengatakan bahwa hal itu sudah banyak disampaikan oleh media.
"Demokrasi (di Indonesia) sudah mati," kata Kivlan.
Baca juga:
Kivlan Zen: Pekikan Merdeka untuk Berikan Pendapat, Bukan Dirikan Negara
Ekspresi Kivlan Zen Saat Penuhi Panggilan Bareskrim Polri
Dilapori Kasus Makar, Kivlan Zen Penuhi Panggilan Bareskrim Polri
Rendahkan SBY, Demokrat Nilai Kivlan Zen Tidak Miliki Jiwa Patriotik
Tak Terima, Kivlan Zen Polisikan Pelapor Kasus Makar
Ditjen Imigrasi Cabut Pencekalan Kivlan Zen Pergi ke Luar Negeri