Klaim Kasus Corona Terkendali, Pemprov Jabar akan Terapkan New Normal Mulai Senin
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan bahwa fase kehidupan new normal (normal baru) di masa pandemi Covid-19 akan dimulai pada Senin (1/6). Semua pusat perekonomian bisa beroperasi kembali dengan aturan dan protokol kesehatan yang ketat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan bahwa fase kehidupan new normal (normal baru) di masa pandemi Covid-19 akan dimulai pada Senin (1/6). Semua pusat perekonomian bisa beroperasi kembali dengan aturan dan protokol kesehatan yang ketat.
Keputusan itu tidak terlepas dari hasil evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mencatat bahwa angka reproduksi covid-19 di Jawa Barat berada di angka 1,09.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Dalam standar WHO (World Helath Organization) angka satu itu bisa dianggap terkendali, makin kecil di nol koma lebih baik. Nah kita akan fokus menjaga ini selama 14 hari ke depan, jadi sudah satu Minggu rasionya di angka satu dan mudah-mudahan satu Minggu lagi tetap di angka satu sehingga bisa dalam kategori terkendali," kata dia usai rapat terbatas percepatan penanganan Covid-19 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (27/5).
"Itulah kenapa ada empat provinsi yang diizinkan oleh pemerintah pusat untuk melakukan persiapan new normal satu Sumatera Barat, Jabar, DKI (Jakarta) dan Gorontalo," ia melanjutkan.
Sebelumnya pun Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah merumuskan level kewaspadaan di 27 Kota Kabupaten melalui analisa risiko kesehatan dan nonkesehatan, yang menghasilkan level kewaspadaan di tiap daerah.
Ada sejumlah aspek yang menjadi penghitungan indeks skala per daerah untuk menentukan level kedaruratan. Yakni, laju Orang Dalam Pemantauan (ODP), laju Pasien Dalam Pengawasan (PDP), laju kesembuhan, angka kematian, reproduksi covid, transmisi, pergerakan manusia dan risiko berdasarkan letak geografis.
Ada tiga daerah yang masuk kategori level merah, yakni Kabupaten Bekasi dengan skor 14. Kota Bekasi dengan skor 12, Kota Cimahi dengan skor 12. Kemudian ada 19 kabupaten kota yang berada di level kuning. Sisanya berada di level biru.
Tingkat kewaspadaan tiap daerah tersebut menjadi patokan dalam pemberlakuan new normal di Jabar. Ia menjelaskan, penerapan new normal di zona merah itu tidak boleh sama dengan zona yang kuning atau biru atau hijau dan sebagainya.
Kebijakan new normal ini ia tegaskan bukan pelonggaran atau relaksasi di masa pandemi. Ia memilih menggunakan istilahnya beradaptasi terhadap situasi yang baru dengan keberadaan Covid-19 hingga ditemukan obat atau vaksin.
"Nah, apa yang diadaptasi? Pelan-pelan bertahap kegiatan ekonomi akan dibuka tapi dengan cara baru. Ya kita akan mulai kurang lebih di hari Senin, jadi hari Rabu ini sampai Minggu kita sosialisasi dan saya minta kepada rekan media bantu mensosialisasikan nanti di hari kerja di hari Senin kita mulai. Karena Pak Kapolda butuh waktu untuk mengukur jumlah pasukan di mal, yang tadinya di mal enggak ada TNI dan Polri kan karena perintah presiden selama 14 hari harus ada dulu melatih disiplin kan harus dihitung ya. Itu butuh waktu sampai Minggu kita melakukan pemetaan itu," pungkasnya.
Baca juga:
Pengusaha Ritel Siapkan 5 Aturan Teknis Operasional 60 Mal di Era New Normal
New Normal Diharapkan Genjot Kinerja Industri Manufaktur
Aprindo: Kita Harap Mal Dapat Dibuka dengan Jam Operasi Normal dan Wajar
Doni Monardo: Tak Ada Negara Kalahkan Covid-19, yang Ada Beradaptasi
Asosiasi Tunggu Keputusan Pemda untuk Buka Mal
Belum Ada Arahan, Pegawai Kemenkeu Masih Kerja dari Rumah