Kolonel Iwa Kartiwa Ungkap Penyebab Penyakit, Syaraf Kejepit bukan Akibat Radiasi
"Setelah kami ke Komandan Pusdikpel karena ada situasi pandemi, kami yang harus mawas diri, setelah itu aktivitas kami semakin berkurang untuk olahraga," ungkapnya.
Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel Koarmada II) Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa akhirnya buka suara soal isu yang menyangkut kesehatannya. Ia membantah semua kabar terkait dirinya yang terbaring sakit dan tak bisa bicara.
Iwa menjelaskan bahwa penyebab kondisi kesehatannya ini mulai terganggu pada tahun 2017, ketika momen lebaran dia yang kala itu bersama istri sempat terjatuh dan batuk yang membuat hampir satu bulan tidak bisa berdiri dan hanya berbaring di tempat tidur.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402) pada 21 April 2021? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Dimana KRI Nanggala (402) melakukan latihan penembakan torpedo yang menyebabkan tenggelamnya? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
"Terus memang pas waktu itu memang tidak bisa berdiri sampai satu bulan. Kami terbaring di tempat tidur. Kami pulang ke Surabaya dan saat itu kami masih memakai tongkat. Itu awal mulanya, dan kami diperintahkan untuk langsung ke RS AL dan kami di MRI," kata Iwa saat jumpa pers di RSAL Mintoharjo, Jakarta Pusat, Selasa (4/5).
Ternyata, Iwa mengatakan akibat jatuh saat itu ikut mengakibatkan syaraf kejepit yang membuat kesehatannya menurun hingga beraktivitas selalu memakai tongkat.
"Ternyata, akibat syaraf kejepit. Sejak saat itu saat kami beraktifitas membutuhkan tongkat. Kami berjalan kaki kiri kami tidak bisa mengayun, seperti tidak bisa mengayun. Tapi untuk aktifitas lainnya tidak ada masalah. Kami masih melaksanakan tugas sebagai Komandan sampai akhir jabatan, hingga Danpusdikpel (Komandan Pusat Pendidikan Pelaut)," terangnya.
Permasalahan gangguan akibat syaraf kejepit itu, dideritanya diakui akibat jarang berolahraga yang padahal sebelumnya rutin dilakukan seperti olahraga bersepeda maupun berenang.
"Setelah kami ke Komandan Pusdikpel karena ada situasi pandemi, kami yang harus mawas diri, setelah itu aktivitas kami semakin berkurang untuk olahraga," ungkapnya.
"Itu yang menyebabkan kondisi kami saat ini masih dalam perawatan. Karena kami memang jarang ke luar rumah. Terus kami izin ke TNI AL untuk istirahat di rumah. Kami berobat ke Angkatan Laut tetap tapi kami istirahat di rumah," tambahnya.
Sebelumnya, dikabarkan sosok perwira yang pernah betugas di KRI Nanggala Kolonel Laut Iwa Kartiwa dikabarkan sakit akibat selama puluhan tahun terkena radiasi serbuk besi saat menjalankan tugas di kapal selam.
Hal itu sempat dikabarkan melalui kakak kandungnya Anton Charliyan yang juga pernah menjabat sebagai mantan Kapolda Jawa Barat itu sempat mengabarkan kalau kondisi adiknya Iwa Kartiwa mengalami sakit, akibat radiasi besi ketika bertugas di kapal selam.
Baca juga:
Bantahan Kolonel Iwa Kartiwa, Eks Komandan KRI Nanggala-402 Sakit Terkena Radiasi
TNI AL Sayangkan Kesedihan Mantan Kru KRI Nanggala-402 Iwa Kartiwa Dipolitisir
Kenangan Kolonel Iwa Kartiwa Berlayar dalam KRI Nanggala-402
6 Insan Persandian yang Gugur dalam KRI Nanggala-402 Dianugerahi Adibhakti Sanapati
TNI AL Baru Berhasil Angkat Komponen Kecil KRI Nanggala-402
Pembagian Tugas 3 Kapal AL China dan SKK Migas Dalam Evakuasi KRI Nanggala 402